Thursday 23 July 2015

Putri Heart Yang Baik Hati





  

 --cerita berikut pernah diikutkan dalam kegiatan Tupperware Childern Helping Childern 2015--



Pada zaman dahulu, Kerajaan Tupperware diperintah oleh Raja Clover. Bersama istrinya, Ratu Diamond, mereka dianugerahi seorang putri cantik dan baik hati yang bernama Putri Heart. Rakyat Kerajaan Tupperware hidup tenteram dan damai lagi sejahtera. Hasil panen melimpah, lingkungan bersih, anak-anak tumbuh sehat dan pintar, dan yang lebih penting, Raja Clover sangatlah adil dan bijaksana, hukum ditegakkan dengan sebaik-baiknya sehingga rakyat merasa aman dalam lindungannya.
 
Namun suatu hari dari arah hutan kelabu, muncullah penyihir jahat yang menggunakan limbah plastik berbahaya sebagai senjatanya. Penyihir itu bernama Penyihir Bisphenol-A atau BPA. Tubuhnya mengandung racun kimia berbahaya  yang sering dimasukkan ke dalam botol minum dan kotak bekal anak-anak di Kerajaan Tupperware. Penyihir BPA ingin memanfaatkan anak-anak sebagai tentaranya dalam melawan Raja Clover. 
 
Saat ulang tahun Putri Heart yang ke sepuluh, Ratu Diamond mengundang ratusan anak-anak di Kerajaan Tupperware untuk bergembira bersama di istana. Ratu Diamond menyiapkan makanan-makanan lezat serta hadiah-hadiah istimewa bagi setiap anak yang diundang. Yang lebih membahagiakan, pesta itu tidak hanya sekedar pesta, Putri Heart yang sangat suka alam mengajak anak-anak tersebut untuk bergotong royong membersihkan lingkungan. Mulai jalanan kota, parit-parit, sampai sungai yang membelah Kerajaan Tupperware dibersihkan bersama-sama. Hari itu memang sangat meriah, penuh dengan canda tawa dan celoteh anak-anak Kerajaan Tupperware.

Malangnya, saat acara makan tiba, Penyihir BPA yang dengan liciknya mengelabui penjaga kastil, menyebarkan racun pada peralatan makan dan minum yang telah disiapkan. Alhasil ratusan anak-anak yang datang di pesta ulang tahun Putri Heart menjadi pusing dan pingsan. Dengan kesaktiannya, Penyihir BPA memindahkan ratusan anak itu ke sarangnya di hutan kelabu.

Putri Heart sangat sedih dan menangis tersedu-sedu. Hari yang seharusnya membahagiakan baginya menjadi pilu oleh tangis orang tua yang kehilangan anaknya. Raja Clover pun menyiapkan pasukan untuk membebaskan anak-anak yang diculik, namun sayangnya pinggiran hutan kelabu sudah dipasang sihir yang begitu kuat hingga pasukan Raja tidak dapat menembusnya.

Diantara pasukan Raja, terdapat seorang ksatria, yaitu Ksatria Spade, yang mengajukan usul untuk menembus hutan kelabu melalui jalan memutar bukit. Sebelum membawa pasukannya, Raja memerintahkan Ksatria Spade untuk memeriksa rute yang akan dilalui agar tidak menimbulkan kecurigaan Penyihir BPA. Namun di malam keberangkatannya, Putri Heart menghadang kuda Ksatria Spade dan memohon untuk diajak serta. Melihat keteguhan hari Putri Heart, hati Ksatria Spade luluh dan bersedia mengajak Putri Heart ikut bersamanya.

Setelah satu hari perjalanan, mereka berhasil menembus hutan kelabu melalui jalan melingkar dari arah bukit. Sesampainya di jalan menuju menara Penyihir BPA, mereka dihadang oleh penjaga menara yang segera menangkap mereka dan menghadapkan kepada Penyihir BPA. Putri Heart meminta agar Penyihir BPA membebaskan teman-temannya dan rela mengorbankan dirinya sebagai tawanan. Tergiur oleh tawaran Putri Heart, Penyihir BPA yang berpikiran bahwa satu orang Putri adalah tawanan yang lebih berharga dari ratusan anak-anak biasa, bersedia melakukan pertukaran yang diminta. Yang tidak disadari Penyihir BPA, ketulusan hati Putri Heart yang bersedia berkorban demi teman-temannya menghancurkan kekuatan penyihir jahat itu. Akhirnya dengan dibantu Ksatria Spade, Putri Heart dapat lolos kembali ke Kerajaan Tupperware.

Seluruh kerajaan bersuka cita menyambut jatuhnya Penyihir BPA. Raja Clover dan Ratu Diamond berbahagia dapat memeluk kembali putri kesayangannya. Ksatria Spade diberi penghargaan sebagai pahlawan kerajaan dan diangkat sebagai pengawal pribadi Putri Heart. Peristiwa ini memberi kesadaran baru bagi seluruh penduduk Kerajaan Tupperware untuk lebih berhati-hati menjaga anak-anak mereka dari bahaya racun plastik jahat.

No comments:

Post a Comment