Tuesday 15 December 2015

Bangga di Grammy Awards


Di tengah ramainya sidang Mahkamah Kehormatan DPR yang memuakkan bagi sebagian kalangan, muncul berita yang menyejukkan. Musisi kita menjadi nomine dalam ajang tahunan Grammy Awards yang dihelat pada 15 Februari 2016. Siapa lagi kalau bukan Joey Alexander, musisi jazz kelahiran Bali.

Tidak tanggung-tanggung, remaja kelahiran 25 Juni 2003 itu masuk dua nominasi sekaligus, Best Improvised Jazz Solo dan Best Jazz Instrumental Album. Tidak perlu mendapat penghargaan, masuk nominasi Grammy Awards saja sudah merupakan kebanggaan yang luar biasa. Meraih penghargaan dari National Academy of Recording Arts and Sciences di Amerika Serikat itu merupakan impian semua musisi dan pemain industri musik di seluruh dunia.

Joey masih berusia 12 tahun. Dia pun belajar komposisi jazz secara otodidak sejak usia 6 tahun. Melihat banyaknya kritikus musik yang memuji dan memberikan apresiasi kepada Joey, rasanya kita boleh berharap banyak, minimal salah satu penghargaan Grammy akan dibawa pulang oleh Joey.
Kita juga boleh berharap dalam beberapa tahun ke depan Joey melambungkan nama Indonesia melalui komposisi-komposisi emasnya yang mendunia. Sudah banyak penyanyi Indonesia yang berusaha go-international bahkan sampai hijrah ke Amerika maupun Eropa, namun tidak pernah mendapat apresiasi sebesar Joey. Ya, Joey adalah musisi Indonesia pertama yang masuk nominasi Grammy Awards.

Seandainya saja peraih penghargaan itu ditentukan melalui SMS seperti ajang adu bakat di televisi kita, tentu Joey lebih berpeluang menang. Stasiun televisi kita kan paling jago melakukan propaganda untuk menggerakkan masyarakat untuk mengirim SMS. Lagi pula, penduduk Indonesia sangat banyak dan pasti dengan senang hati akan mengirimkan dukungan. Jangan berkhayal. Grammy Awards tidak seperti itu. Ada juri-juri pilihan yang dipasrahi menilai para nomine.

Yang bisa kita lakukan adalah berdoa semoga Joey bisa membuat kita semakin bangga dengan meraih Grammy Awards. Tidak perlu lobi-lobi seperti yang terdengar dalam rekaman pembicaraan antara Ketua DPR Setya Novanto dan Maroef Sjamsoeddin serta Muhammad Reza Chalid. Tidak perlu juga ada hastag #papamintagrammy. Maaf, intermeso.

Prestasi yang dicapai Joey itu akan menginspirasi musisi Indonesia untuk berani bersaing dengan para penyanyi dunia. Yang didapatkan Joey bukan keberuntungan. Itu adalah buah ketekunan, bakat, dan tentu saja passion. Jalan Joey di dunia musik masih panjang. Kita tunggu karya-karya dia selanjutnya. Bangga dengan musik Indonesia.

(Kolom Jati Diri Jawa Pos, Rabu 9 Desember 2015)

No comments:

Post a Comment