Segala
amal perbuatan hendaklah dikerjakan setelah dipahami dan dimengerti, dan
untuk memahaminya diperlukan perenungan dan waktu. Terburu-buru, di
samping menghalangi tercapainya kematangan berpikir, juga menjadi
kesempatan bagi setan untuk memasukkan kejahatannya kepada manusia
secara tidak disadari. Itulah sebabnya Allah menyebut manusia sebagai
makhluk yang memiliki sifat tergesa-gesa. Allah berfirman,
“Manusia telah diciptakan (bertabiat) tergesa-gesa.” (al-Anbiyaa (21):37)
“Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa.” (al-Israa (17):11)
“Terburu-buru adalah dari setan dan berhati-hati adalah dari Allah.” (HR Turmidzi)
No comments:
Post a Comment