Tuesday 8 September 2015

Diet Alkali, Sebuah Upaya Pola Hidup Sehat Bebas Kanker


Anda mungkin belum menyadari, tetapi menjaga pola makan anda condong pada bahan pangan bersifat alkali/basa adalah lebih sehat daripada bahan pangan bersifat asam.
Tingkat asam basa tubuh manusia cenderung berkisar pada angka 7.35 (basa), tetapi pola makan yang salah dan stress dapat mengubah PH menjadi lebih asam (<7) yang memicu banyak penyakit. Kabar baiknya, anda dapat memperbaikinya hanya dengan menjaga pola makan yang lebih bersifat basa.
Gaya hidup modern ala barat yang menitikberatkan pada "kecepatan" meninggalkan masalah serius pada pola makan pelakunya. Makanan cepat saji, penggunaan microwave, dan makanan kemasan mendominasi menu sehari-hari. Tidak mengejutkan bahwa ini adalah salah satu pencetus dan atau penghambat penyembuhan pada kanker. Apa yang dapat dilakukan bagi penderita awal gejala kanker untuk mempercepat penyembuhannya?
  1. Diet alkali yang tepat untuk mengurangi peradangan dan meningkatkan pH intraselular.  Diet ini terdiri dari sayuran berdaun hijau organik, rempah-rempah, tanaman rambat, bawang putih, bawang merah, bawang prei, brokoli, dan kacang-kacangan, dikombinasikan dengan sedikit (1 sd 2 cangkir per hari) gandum atau beras non-gluten. Untuk sumber protein hewani bisa didapat dari ikan laut segar, daging ternak organik (atau hewan yang diberi makan rumput) beberapa kali seminggu. Sumber vitamin dan mineral dari dua atau tiga sajian buah segar.
  2. Kurangi gula. Sel kanker memanfaatkan gula lebih dari sel normal. Metabolisme gula menghasilkan asam yang juga mempercepat pertumbuhan sel kanker. Selain itu gula dapat juga meningkatkan masalah pada hormon insulin. Sebagai catatan, sumber gula yang dimaksud termasuk pula buah-buahan dengan kadar gula tinggi. Sebagai alternatif, konsumsi saus apel tanpa pemanis, dua atau tiga buah aprikot kering, dan seiris nanas.
  3. Kurangi gluten. Jenis padi-padian bergluten dapat menyebabkan peradangan yang mampu mempercepat pertumubuhan sel kanker. Ini berarti menghindari gandum termasuk bentuk turunannya (pasta, cereal, roti, muffin, cake, kue kering) dan menggantinya dengan padi-padian non-gluten seperti beras,sorgum, biji gamdum, dan jawawut. Perlu diingat, mengkonsumsi produk instan "gluten-free" tidaklah bijaksana karena kebanyakan mengandung pemanis buatan dan minyak olahan yang buruk bagi diet alkali.
  4. Kurangi produk susu. Penelitian Prof. Colin Champbell, PhD dari Universitas Cornell menyatakan bahwa susu sapi merupakan bahan pangan yang dapat mempercepat pertumbuhan sel kanker, yaitu dari protein kasein. Produk susu dapat mengakibatkan peradangan, pengeroposan tulang (ya betul, karena proses pencernaannya menghasilkan produksi asam yang tinggi), dan memberikan efek buruk sama halnya seperti gula.
(sumber: www.livingtraditionally.com)

No comments:

Post a Comment