Sunday 22 November 2015

Giving, And You'll Be The Richest Man In The World


Memberi. Kata yang ringan diucapkan, namun tidak semua orang mampu melakukannya. Banyak keyakinan (dalam terminologi agama ataupun lainnya) menekankan pentingnya konsep memberi bagi kelangsungan hidup umat manusia. Secara khusus dalam Islam disebutkan dalam keutamaan sedekah yang dalam beberapa ayat Al-Qur'an sebagai berikut:

Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (
Al Baqarah Ayat 195)

Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: “Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan.” Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya. (
Al Baqarah Ayat 215)

Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan. (Al Baqarah Ayat 245)

Wahai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian daripada rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi persahabatan yang akrab dan tidak ada lagi syafaat. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim. (Al Baqarah Ayat 254)

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seperti dengan sebiji / sebutir benih yang menumbuhkan tujuh tangkai (bulir), pada tiap-tiap tangkai  pula ada seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (Al Baqarah Ayat 261)

Ayat-ayat tersebut dengan jelas menjabarkan fungsi sedekah sebagai kebaikan yang tidak akan menimbulkan kekurangan bagi kita.Harta yang dinafkahkan tidak hanya berupa uang, tetapi lebih luas mencakup segala materi kebendaan termasuk juga keluarga, pikiran, tenaga, dan waktu.

“Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia, kecintaan terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik” (Ali Imran Ayat 14)

Pada dasarnya harta merupakan ujian keimanan bagi seorang muslim. Sejauh mana harta yang dititipkan oleh Allah mendekatkan atau menjauhkan kita untuk beribadah kepadaNya. Segala harta dunia bukanlah milik kita melainkan merupakan titipan yang harus kita sikapi dengan bijaksana.

Kemampuan bersedekah bukan terletak pada punya atau tidak punya harta, tetapi lebih kepada kerelaan untuk berpisah dari harta yang dititipkan. Banyak orang kaya harta yang susah untuk bersedekah, tidak sedikit pula orang yang hidup dalam keterbatasan tetapi murah hati. Semoga kita termasuk hamba yang diberkahi dan dilindungi oleh Allah SWT. Aamiin.

No comments:

Post a Comment