#BeraniLebih Dengan
Berani Menulis
Ada pepatah mengatakan, tulisan
bisa lebih tajam dari pedang. Itu yang saya yakini selama ini. Alih ilmu
pengetahuan dan sejarah dari generasi dan generasi bisa lebih mudah melalui
media tulisan. Menyampaikan gagasan untuk suatu perubahan pun akan lebih
efektif dengan menggunakan tulisan. Baik itu memakai format tulisan tradisional
(di atas kertas, pelepah daun, dan media konvensional lainnya) maupun lewat
format media digital yang modern, tulisan dapat menjadi senjata yang ampuh
untuk eksistensi diri individu atau sekelompok manusia.
Ini pula yang mendorong saya
tekun menulis di blog. Berbagai gagasan dan pikiran yang saya harap dapat
menjadi inspirasi dan motivasi bagi orang lain saya tuangkan dalam blog saya.
Tidak hanya dalam blog, menulis lewat media massa populer juga saya coba. Beberapa
kali pula usaha saya terbentur oleh ‘pandangan umum’ yang masih memberi batas
tabu terhadap suatu topik untuk diangkat dalam tulisan.
Sebagai contoh, saya pernah
mencoba untuk memonetisasi blog saya dengan mendaftar pada program Adsense pada
Google namun ditolak karena blog saya dianggap mempromosikan obat-obatan
terlarang. Ini bersumber dari beberapa kali postingan saya yang membahas
tentang suatu manfaat tanaman yang dalam pandangan umum dikategorikan sebagai
candu, tetapi saya yakin bahwa apabila digunakan dengan tepat tanaman tersebut
mempunyai manfaat yang besar bagi kesehatan manusia. Itu karena saya juga yakin
bahwa menjadi sehat adalah hak semua orang, tidak hanya bagi orang kaya yang
mempunyai dana untuk berobat dalam lingkaran industri farmasi dan kesehatan.
Tentu saya sangat menghargai ketentuan yang digunakan
oleh pihak Google dalam memandang sebuah blog layak dimonetisasi atau tidak,
dan saya tidak ngotot untuk mempermasalahkannya. Namun demikian saya tidak akan
meninjau tulisan yang menjadi pengganjal saya untuk saat ini. Saya cuma
menyalurkan pendapat. Tidak penting apakah orang membacanya atau tidak, saya
akan tetap berkarya. Bahkan hanya dengan menulis pun saya merasa bahagia. Itu
yang saya katakan #Beranilebih dengan berani
menulis.
Akun fb: Galuh Wulandari
Akun twitter: @GaluhMiuMiu
No comments:
Post a Comment