Thursday 26 June 2014

Mug Super Kreatif!!

Melihat gambar-gambar mug berikut di www.vemale.com sungguh menyentakkan jiwa kreatif kita (minimal bisa membuat tersenyum). Note: semua foto adalah hak cipta www.boredpanda.com

 Keyboard Mug
Tidak khawatir kumis basah jika menggunakan mug ini ya..
What a cute tail!!!
Row.. Row.. Row Your (Skinny) Boat
Berpelukaaannn!!
Cocok buat mancing mania
Zipper Mug
Eiffel I'm in Love
Grenade
Wah.. mug nya melayang
Aaaa bagaimana mencucinya ya?
Slluuurpp
Siapa yang habis menggigit mug ini?
Berani berpegangan tangan dengannya?
Ini mug apa bath tub ya?

Wednesday 25 June 2014

Apa Yang Salah?

(foto: footyheadlines.com)

Menyaksikan pertandingan piala dunia antara Bosnia Herzegovina vs Nigeria serta kontra Iran pada Piala Dunia Tahun 2014 ini menimbulkan selintas pertanyaan di benak saya.
Bosnia Herzegovina.
Negara yang pada  pertengahan 90-an masih dililit oleh perang saudara, bangkit  luar biasa di kehidupan olahraganya (dalam hal ini sepak bola) dengan mampu menembus kualifikasi Piala Dunia 2014. Hanya butuh waktu kurang dari 20 tahun bagi Bosnia untuk bisa tampil di even sepakbola bergengsi sejagat ini. Walaupun kandas di babak penyisihan grup (setelah kalah 2-1 dengan Argentina, 1-0 dengan Nigeria, dan akhirnya menang 2-1 dari Iran), tidak bisa dipungkiri bahwa penampilan mereka sangat luar biasa, dan ini merupakan prestasi yang membanggakan bagi mereka.
Bagaimana dengan Indonesia? Usia kemerdekaan Indonesia sudah mencapai 69 tahun, tentu waktu yang cukup lama untuk dapat membangun kehidupan berolahraga masyarakatnya. Namun pada kenyataannya kita jauh tertinggal dari Bosnia. Peringkat tim nasional kita tidak pernah beranjak jauh dari ranking 150-an dunia.
Apa yang salah?
Salah manajerial?
Salah sistem?
Salah mental pemain?
Banyak menjadi rasan-rasan publik bahwa PSSI menjadi rebutan banyak kelompok bukan karena ingin memajukan persepakbolaan nasional tetapi lebih pada alasan politik, ekonomi, sampai alat pencitraan belaka. Hal ini tentu berpengaruh terhadap kebijakan-kebijakan dalam penyelenggaraan kompetisi yang bias, tidak mempunyai konsep dan arah yang jelas, dan tidak ada jaminan bagi kesejahteraan atlet. Bila sudah demikian bagaimana bisa membangun mental pemain dengan baik? Baru sedikit terkenal sudah sibuk menikah dengan artis atau sosialita, sedikit berprestasi sudah sibuk dugem ke klab malam, sedikit diperebutkan klub sibuk mangkir latihan dan mengabaikan kebugaran fisik. Penyakit-penyakit kronis dalam dunia sepakbola kita ini yang banyak menjadi penghambat kemajuannya.
Setali tiga uang dengan cabang olahraga lain. Bidang olahraga dianggap sebagai dunia sampingan yang dikerjakan bila ada waktu. Padahal jika dikelola dengan baik bukan tidak mungkin bidang olahraga bisa menjadi sarana pembangkit ekonomi yang signifikan dengan tanpa meninggalkan prinsip-prinsip dasar sportifitas. 
Dibutuhkan komitmen dari berbagai pihak untuk lebih serius mengelola bidang olahraga. Kementerian Pemuda dan Olahraga mempunyai peran sentral dalam membina dan memfasilitasi cabang-cabang olahraga secara nasional. Urusan pengembangan di daerah dan pencarian bibit-bibit atlet serahkan pada Pemerintah Daerah. Penjaringan atlet usia dini merupakan cara yang efektif dalam pembinaan secara terfokus sejak awal. Jiwa dan iklim kompetisi yang sehat harus ditumbuhkan sejak usia kanak-kanak. Secara periodik dilaksanakan pekan olahraga dari segala cabang olahraga dan tingkatan usia, minimal satu tahun sekali, lebih baik lagi jika bisa lebih intens misalnya per semester atau bahkan triwulan. Dengan demikian bisa dijaring dan diukur bibit-bibit atlet yang bisa lebih dikembangkan kemampuannya. Selain itu pekan olahraga bisa menjadi sarana untuk menumbuhkan mental positif seperti displin, taat peraturan, setia kawan, dan lapang hati.

Jadi, apa yang salah?

Wednesday 18 June 2014

Water, Healthy Body Start From Here


(sumber foto: www.maroomedia.com)

Mayoritas dari kita sudah mengerti bahwa air penting bagi kehidupan. Segala makhluk di bumi memerlukan air, tubuh manusia sebagian besar terdiri dari cairan, bahkan NASA mensyaratkan planet tujuan tempat tinggal manusia berikutnya harus mempunyai kandungan air (betul begitu bukan sih?). Bagi manusia, peran air sangat vital bagi kelangsungan hidupnya, mulai dari urusan pelepas dahaga, hidrasi tubuh, sampai urusan MCK (mandi cuci kakus).
Air menyimpan banyak manfaat kesehatan bagi tubuh manusia. Banyak dikatakan bahwa manusia bisa hidup 40 hari tanpa makanan tetapi bisa mati jika 3 hari tanpa air. Metabolisme serta kerja organ-organ vital kita banyak di tunjang oleh air. Dalam berbagai jurnal kesehatan banyak disebutkan bahwa otak terdiri dari 95% air, darah 85% dan paru-paru 82%. Bisa dibayangkan jika tubuh kita kekurangan cairan, kerja organ-organ tubuh kita akan terganggu, mulai dari kasus dehidrasi ringan (yang bisa menyebabkan badan letih, lesu, dan kehilangan konsentrasi), hingga dehidrasi berat (gagal fungsi organ dan penuaan dini pada kulit, rambut, dan organ luar lainnya).
Untuk mencegah terjadinya dehidrasi, banyak disarankan untuk mengkonsumsi 2 liter atau 8 gelas air sehari, Jumlah ini diharapkan dapat memelihara keseimbangan cairan tubuh, mengatur temperatur tubuh, menghilangkan racun, memberi tenaga bagi otot, menjaga kulit tetap sehat, dan memperbaiki fungsi ginjal. Studi lebih lanjut menyatakan bahwa meminum air pada waktu-waktu tertentu dapat meningkatkan efektifitas manfaat air bagi tubuh kita, yaitu:
  • 2 Gelas setelah bangun tidur: membantu mengaktifkan fungsi organ dalam
  • 1 Gelas sebelum makan: melancarkan saluran cerna
  • 1 Gelas sebelum mandi: membantu menurunkan tekanan darah
  • 1 Gelas sebelum tidur: menurunkan resiko serangan jantung
Jadi, tunggu apa lagi? Healthy body start from here..

Wednesday 11 June 2014

Marketing Jalan Ditutup


Apa artinya ya?
Sebagai orang yang tidak berkecimpung di dunia marketing, tiba-tiba terfikir untuk membuat judul itu. Dari kacamata awam saya, saat seseorang menawarkan produknya, itu yang dinamakan pemasaran atau marketing. Namun demikian saya menyadari bahwa marketing tidak hanya sebatas itu. Saat perusahaan atau personal mengedukasi pasar itu juga merupakan bagian dari marketing, termasuk di dalamnya kegiatan-kegiatan Coorperate Social Responsibility (CSR) yang gencar dilakukan perusahaan-perusahaan besar adalah salah satu bentuk marketing.
Muara dari kegiatan-kegiatan marketing seperti ini adalah menjaring pembeli/klien untuk bertransaksi dengan penyedia barang/jasa. Secara umum yang banyak dilakukan adalah melalui iklan pada media massa (televisi, radio, majalah, koran, dan situs web) ataupun iklan spot pada lokasi (baliho, banner, papan reklame, brosur, dan papan nama dagang). 
Nah, ide  marketing jalan ditutup ini muncul ketika adik saya menjalankan usaha berjualan pisang goreng dengan memasang banner di depan rumah yang dijadikan tempat usaha. Oleh karena kami tinggal di daerah perkampungan di kota kecil, maka konsumen yang berhasil dijaring dari usaha ini mayoritas adalah penduduk kampung kami saja selain beberapa konsumen yang mendapatkan informasi dari mulut ke mulut. Pada suatu saat, jalan di sebelah jalan rumah kami ditutup karena ada salah satu warga yang menikahkan anaknya sehingga arus kendaraan pun banyak yang beralih melewati jalan depan rumah kami. 
Wah, ini peluang.
Dengan banyak pengguna jalan baru yang terpaksa melewati jalan yang bukan biasanya, ternyata bisa dijadikan sarana untuk mengenalkan produk yang dijual. Apalagi jika berani sedikit berkorban dengan memberikan tester kepada mereka. Walaupun hanya satu atau dua hari, penambahan jumlah orang yang melihat banner nama dagang yang ada di depan rumah ternyata bisa menjaring konsumen baru yang sebelumnya sama sekali tidak pernah mengetahui produk kami.
Apakah demikian yang dinamakan 'marketing jalan ditutup?' 

Lebih lanjut tentang variasi strategi marketing bisa dibaca pada artikel Silent Marketing

Monday 9 June 2014

Bijak Menggunakan Internet

Tidak semua orang tahu dan bisa menggunakan etika dalam dunia maya. Padahal sebagaimana dunia nyata, ada beberapa aturan yang sebaiknya, bahkan seharusnya, digunakan dalam berinteraksi di dunia maya, karena bagaimanapun juga sama-sama melibatkan peran manusia di dalamnya.
  • Di antara kita mungkin sering lupa bahwa file, status, email yang kita unggah melalui internet akan tersimpan, jadi akan dengan sangat mudah mengetahui kita mengatakan hal yang sebenarnya atau tidak hanya dengan memeriksa unggahan terdahulu. Oleh karena itu katakan hal sebenarnya dari awal sehingga kita tidak direpotkan oleh cross check pernyataan di kemudian hari. Selain itu harus diingat untuk selalu mencantumkan sumber referensi saat kita mengunggah ide atau gagasan yang kita kutip.
  • Jadi diri sendiri itu perlu, karena setiap manusia adalah unik. Tetapi tetap ada batasan bagaimana kita bersikap di dunia maya. Tidak semua hal dapat kita share di sini, termasuk di dalamnya mengungkapkan perasaan secara berlebihan, mengumbar aib sendiri maupun orang lain, serta memancing emosi dan debat kusir. Emosi dan perasaan manusia tetaplah sama, baik di dunia nyata maupun maya. Bijaklah dalam menyeleksi apapun yang kita unggah karena itu pula yang membentuk citra diri kita di mata pengguna internet lain.
  • Mengetahui waktu dan tata bahasa saat kita berinteraksi di dunia maya juga tidak kalah penting. Pilihan waktu mengirim email dan bahasa yang digunakan mencerminkan etika kita dalam berinternet. Gunakan bahasa resmi dan konservatif saat mengirim email formal. Begitu pula dalam menggunakan sodial media, gunakan ejaan dan tata ketik yang benar sehingga mudah dipahami oleh orang yang kita tuju. Selain itu hindari penggunaan caps lock yang mengesankan bahwa kita sedang berteriak atau marah.
  • Dunia maya itu kejam. Apakah benar seperti itu? Memang via online banyak orang yang jadi mempunyai nyali berlipat untuk mengungkapkan apa yang dirasakan karena merasa tidak berhadapan langsung dengan lawan bicara, namun demikian kita harus mengingat bahwa dunia sudah terhubung dengan spider web begitu luasnya sehingga internet bisa diakses oleh sebagian besar penduduk dunia. Tetap menimbang rasa terhadap orang lain adalah yang paling tepat saat kita berkomunikasi ataupun mengungkapkan gagasan-gagasan kita. Begitu pula dengan orang yang cenderung 'perasa', harus bisa menyiapkan mental saat menceburkan diri di dunia internet utamanya media sosial yang katanya memberikan peluang mudah untuk melakukan bullying terhadap orang lain.
  • Peduli dengan orang di sekitar kita. Bagi sebagian orang, media sosial itu seperti candu, sampai tidak menghiraukan orang-orang di sekitar kita. Banyak kasus ibu yang mengabaikan anaknya hanya karena sibuk memantau jejaring sosialnya. Tidak sedikit pula pemandangan anak-anak muda berkumpul bersama hanya untuk menunduk memencet ponsel masing-masing tanpa bercakap-cakap secara verbal dengan teman-teman di dekatnya.
  • Terakhir berkaitan dengan aktivitas perdagangan online yang sedang booming saat ini. Jika anda penjual, santunlah dalam melakukan penawaran kepada orang lain, jangan melakukan spamming yang hanya akan membuat orang tidak respek terhadap produk anda. Jika anda pembeli, bijaklah dalam memilih situs yang menawarkan barang/jasa di internet, lakukan komunikasi elektronik lain kepada penjual, bisa melalui sms, online chatting, email, ataupun telepon secara langsung. Sebelum melakukan transaksi, pastikan bahwa anda yakin OS tersebut bisa dipercaya.
Demikian sedikit dari sekian banyak internet ethic yang seharusnya kita jalankan dalam berinteraksi di dunia maya. Yang paling utama adalah manfaatkan internet dengan bijak, gali informasi dan ilmu sebanyak mungkin, manfaatkan kemudahan yang diberikan, namun jangan terjebak untuk meninggalkan kesantunan dalam berinternet.

Ibu Rumah Tangga Pun Bisa Menjadi Pengusaha

Dalam dunia yang serba terhubung di era internet ini, kesempatan berusaha menjadi mungkin bagi setiap orang. Jika dahulu ibu bekerja identik dengan meninggalkan anak dan keluarga dalam waktu yang relatif lama, saat ini profesi pengusaha bisa dijalani tanpa meninggalkan kewajiban mengurus rumah tangga melalui media online. Seperti kisah Rizki Rahmadianti, seorang womenpreneur dari Surabaya yang sukses mengembangkan 3 bisnisnya dengan tetap menjalankan tugasnya sebagai ibu rumah tangga. Berikut tips Rizki bisa menjalani kedua profesi tersebut sebagaimana  dikutip dari situs www.studentpreneur.co:

# Jangan Menyerah
Memperkenalkan produk ke pelanggan (dalam hal ini berjualan) memang tidak lepas dari resiko penolakan. Hal ini pula yang dialami Rizki pada saat masih  berjualan door to door, sehingga akhirnya menyadari jika lebih mudah berjualan secara online pada Tahun 2007.

# Perhatikan Masalah HAKI
Baru pada 2009 Rizki menemui kebutuhan untuk mendaftarkan nama dagangnya ke HAKI, namun ternyata nama yang dipilihnya sudah digunakan sebagai merek dagang orang lain, dari sini Rizki harus mencari nama dagang baru untuk didaftarkan sehingga usahanya membangun brand harus dimulai dari awal lagi. Di sinilah pentingnya HAKI bagi sebuah merek dagang yang belum banyak disadari oleh mayoritas pengusaha di Indonesia.

#Besar Tidak Berarti Lebih Baik
Sebuah tim besar yang melibatkan banyak orang tidak selalu lebih baik dengan tim kecil tetapi efektif mencapai tujuan perusahaan. Sebagai contoh saat Rizki bekerja sama dengan 100 ibu-ibu di sekitar lingkungannya, ternyata tidak semua mempunyai kualifikasi keahlian yang diinginkannya, bahkan pada akhirnya lebih sering memunculkan konflik internal antara tim produksi dan tim marketingnya. Pada akhirnya Rizki merampingkan tim produksinya hanya menjadi 15 orang namun mampu mengerjakan lima kali lebih cepat daripada 100 orang.

#Meluaskan Bisnis Dengan Memperhatikan Kekuatan Anda
Rizki melihat ada yang bisa dimaksimalkan dari kemampuan penjahitnya yaitu dalam hal menjahit kain sifon. Maka setelah mengakuisisi sebuah unit produksi jahit, Rizki memperluas bisnisnya dengan menjalankan konveksi yang juga mengerjakan pesanan dari brand milik orang lain.

#Belajar Dari Pengalaman
Rizki juga menciptakan brand baru pada produksi fashion anak usia 1-2 tahun. Yang berbeda dari brand sebelumnya adalah bahwa kali ini Rizki lebih matang dalam hal marketing dengan mempunyai strategi pemasaran yang lebih terarah.

#Persaingan di Dunia Online Itu Keras, maka Anda Harus Kuat Mental Lebih Dahulu
Urusan hak cipta produk menjadi isu sensitif di dunia online. Pernah ada pesaing yang dengan terang-terangan menjiplak produk Rizki dengan harga yang jauh lebih murah, bahkan pesaing tersebut sempat melakukan provokasi dan promosi ke halaman facebook produk Rizki  dan menyatakan bahwa harga produknya lebih murah. Apa yang dilakukan Rizki ternyata mengejutkan: Tidak melakukan apa-apa. Dia hanya berharap agar desainnya memberi manfaat bagi si penjiplak. Rizki yakin bahwa bisnis yang diawali dengan baik akan membawa hasil baik, begitu pula sebaliknya.

Sebelum go online, Rizki masih berjualan secara door to door, dan seringkali sukses mendapat penolakan. “Pedih memang,” katanya. “Namun hal inilah yang membuat saya sadar bahwa lebih gampang untuk jualan di Internet.”
Maka pada  tahun 2007, Rizki membuat website untuk produknya yang diberi nama Rumah Jilbab Ananda. Bisnis ini kemudian mengantarkannya mendapat beasiswa pelatihan di Belanda.
- See more at: http://studentpreneur.co/ibu-rumah-tangga-ini-sukses-menjalankan-3-bisnisnya-secara-online-tanpa-mengabaikan-keluarga/#sthash.NnchmOz1.dpuf
Tips #2: Perhatikan masalah HAKI.
Tahun 2009, muncul kebutuhan untuk mendaftarkan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual). Akan tetapi, upayanya terganjal karena nama Rumah Jilbab Ananda telah dipatenkan orang lain. Rizki berpikir bahwa tidak ada gunanya melanjutkan untuk mengembangkan nama brand yang suatu saat justru memunculkan konflik. Maka, Rumah Jilbab Ananda ditutup dan Rizki membuka nama baru, Rizhani. “Kita start fresh. Dari nol lagi,” katanya.
Memang, membuat nama baru berarti Anda mulai dari nol lagi. Segala upaya marketing yang Anda lakukan untuk membesarkan nama brand lama Anda menjadi sia-sia. “Kalau tahu begini, dari awal saya sudah start dengan nama yang benar-benar unik dan tidak beresiko menimbulkan dispute,” katanya.

Tips #3: Besar tidak berarti lebih baik.
Pada tahun 2009, penjahit di Rhizani adalah ibu-ibu di sekitar rumahnya. Mereka menggarap jahitan jilbab di rumahnya masing-masing / take home. Jumlah pekerja Rhizani kemudian mencapai 100 orang.
“Lebih besar bukan berarti lebih baik,” kata Rizki. “Karena tidak semua ibu-ibu ini giat bekerja, maka seringkali order dari customer tidak dikerjakan tepat waktu. Kita dikejar-kejar customer dan seringkali terjadi sengketa antara tim produksi dan marketing kita.”
Puncaknya, Rizki mengakuisisi sebuah unit produksi jahit, dan hanya mempekerjakan orang yang benar-benar memiliki kemampuan menjahit. “Semua penjahit kami bekerja dengan cepat. 15 orang bisa mengerjakan 5x lebih cepat daripada 100 orang.”

Tips #4: Meluaskan bisnis dengan memperhatikan kekuatan Anda.
“Saya merasa ada yang dapat dimaksimalkan dari sini,” kata Rizki menunjuk soal kecepatan tangan penjahitnya. “Mereka mampu menjahit kain sifon tanpa kesulitan.”
Maka, setelah mengakuisisi sebuah unit produksi jahit, Rizki membuat unit bisnis baru yang diberinya nama Rira Clothing. Rira Clothing adalah sebuah konveksi fashion yang menerima pemesanan jahit dari brand milik orang lain. Dengan demikian, Rizki tetap mampu memproduksi busana muslim untuk Rizhani sekaligus menerima permintaan jahitan dari brand milik orang lain.

Tips #5: Belajar dari pengalaman.
Belajar dari pengalaman, dan melihat sumber daya yang dimilikinya, maka Rizki membuka satu bisnis lagi, yaitu Little Bee Fashion yang bergerak di jualan baju untuk anak usia 1-2 tahun.
“Apa yang membuatnya berbeda?” kata Rizki. “Kali ini, saya sudah lebih siap dengan model bisnis yang tepat mengenai bagaimana mengelola sebuah brand. Strategi marketing saya lebih pelit. Semua iklan harus diperhitungkan dengan baik, bukan sembarang iklan.”
“Dan di Little Bee nanti, seiring dengan pertumbuhan usia customer saya nanti, bukan berarti saya akan terus menjual baju untuk anak 1-2 tahun. Mungkin nanti saya juga akan menjual baju untuk anak usia 3-5 tahun, dst dengan brand yang berbeda.”

Tips #6: Persaingan di dunia online itu keras, maka Anda harus kuat mental lebih dulu.
“Pernah di Tokobagus saya temukan sebuah toko yang menggunakan foto milik Little Bee,” kata Rizki mengenang. “Luar biasanya, dengan foto yang sama, bahkan watermark-nya masih menempel, dia berani menetapkan harga Rp 30.000,00. 5 kali lebih murah dari Little Bee. Bukan itu saja. Si pemilik kemudian datang ke Fanspage Facebook kami dan menulis bahwa jualannya lebih murah, jadi mending beli dari tokonya saja.”
“Apa yang saya lakukan?” kata Rizki. “Tidak ada.”
“Saya hanya mendoakan agar desain kami memberikan manfaat baginya,” pungkas Rizki. “Saya percaya bahwa bisnis yang diawali dengan baik, hasilnya akan baik. Begitu pula berlaku sebaliknya.”
- See more at: http://studentpreneur.co/ibu-rumah-tangga-ini-sukses-menjalankan-3-bisnisnya-secara-online-tanpa-mengabaikan-keluarga/#sthash.RDHnwnK8.dpuf
Tips #1: Jangan menyerah.
Sebelum go online, Rizki masih berjualan secara door to door, dan seringkali sukses mendapat penolakan. “Pedih memang,” katanya. “Namun hal inilah yang membuat saya sadar bahwa lebih gampang untuk jualan di Internet.”
Maka pada  tahun 2007, Rizki membuat website untuk produknya yang diberi nama Rumah Jilbab Ananda. Bisnis ini kemudian mengantarkannya mendapat beasiswa pelatihan di Belanda.
- See more at: http://studentpreneur.co/ibu-rumah-tangga-ini-sukses-menjalankan-3-bisnisnya-secara-online-tanpa-mengabaikan-keluarga/#sthash.RDHnwnK8.dpuf
Tips #1: Jangan menyerah.
Sebelum go online, Rizki masih berjualan secara door to door, dan seringkali sukses mendapat penolakan. “Pedih memang,” katanya. “Namun hal inilah yang membuat saya sadar bahwa lebih gampang untuk jualan di Internet.”
Maka pada  tahun 2007, Rizki membuat website untuk produknya yang diberi nama Rumah Jilbab Ananda. Bisnis ini kemudian mengantarkannya mendapat beasiswa pelatihan di Belanda.
- See more at: http://studentpreneur.co/ibu-rumah-tangga-ini-sukses-menjalankan-3-bisnisnya-secara-online-tanpa-mengabaikan-keluarga/#sthash.RDHnwnK8.dpuf
Tips #1: Jangan menyerah.
Sebelum go online, Rizki masih berjualan secara door to door, dan seringkali sukses mendapat penolakan. “Pedih memang,” katanya. “Namun hal inilah yang membuat saya sadar bahwa lebih gampang untuk jualan di Internet.”
Maka pada  tahun 2007, Rizki membuat website untuk produknya yang diberi nama Rumah Jilbab Ananda. Bisnis ini kemudian mengantarkannya mendapat beasiswa pelatihan di Belanda.
- See more at: http://studentpreneur.co/ibu-rumah-tangga-ini-sukses-menjalankan-3-bisnisnya-secara-online-tanpa-mengabaikan-keluarga/#sthash.RDHnwnK8.dpuf

Sunday 1 June 2014

Gunung Padang dan Misteri Peradaban Dunia



Situs Gunung Padang di Cianjur Jawa Barat ramai dibicarakan beberapa kalangan akhir-akhir ini. Mulai dari ilmuwan, birokrat, politisi, media massa, dan orang awam yang tertarik pada sejarah banyak yang dibuat penasaran akan keberadaan situs ini. Dari awalnya yang dianggap sebagai bukit alami dengan bentuk simetri menyerupai piramida, akhirnya dibentuklah tim khusus yang bertanggung jawab untuk melakukan penggalian dan mengungkap rahasia sejarah Gunung Padang.
Nenek moyang manusia di wilayah manapun dan masa kapanpun nampaknya sudah mempunyai ambisi untuk membangun monumen yang dapat bertahan lama melintasi waktu. Mulai dari Stonehenge, piramida di Mesir, Candi Borobudur, sampai dengan kota kuno Suku Maya di Benua Amerika. Bangunan-bangunan ini dapat menjadi pintu bagi manusia di masa setelahnya untuk mempelajari banyak hal tentang pendahulunya.
Laporan pertama tentang keberadaan situs ini tercatat pada Tahun 1914 pada Buletin Dinas Kepurbakalaan (Rapporten van de Oudheidkundige Dienst). Namun baru pada Tahun 1979 dilakukan kajian arkeologi, sejarah, dan geologi oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional. Gunung Padang sendiri diduga merupakan situs megalitikum terbesar di Asia Tenggara.
Analisa awal dari situs ini merujuk pada masa 5000 tahun Sebelum Masehi yang menjadikannya sejajar dengan situs-situs purba lain di Eropa dan Asia. Kejutan dari penelitian awal ini adalah bahwa situs ini tidak berdiri di atas bukit, melainkan bukit itu sendiri! Berbentuk piramida dengan struktur teras berundak dan tembok pembatas, situs ini dipenuhi susunan batu vulkanik yang diatur dengan garis dan bentuk yang rapi. Penelitian lanjutan akhir-akhir ini menemukan bahwa bagian bawah Gunung Padang mempunyai ruang-ruang bersekat sebagaimana piramida di Mesir dan struktur-struktur kuno lain yang terkubur ribuan tahun melalui proses reklamasi alami.Tidak heran jika penduduk Sunda lokal sangat mengkeramatkan situs ini.
Berbeda dari temuan awal tentang usia situs, ekskavasi lanjutan menunjukkan tahun yang mencengangkan, mulai dari angka 5000 SM, 8000 SM, 10000 SM, sampai 23000 SM. Angka-angka ini sangat fantastis mengingat jika memang terbukti benar, Gunung Padang menjadi struktur tertua yang pernah dibangun di muka bumi. Namun demikian semua masih menjadi perdebatan para ahli dan perlu diteliti lebih lanjut tanpa mengorbankan kearifan lokal penduduk sekitar.