Thursday 24 July 2014

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1435 H

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1435 H

(foto: keepcalm-o-matic.co.uk)

Bromelain Dalam Nanas, Harapan Baru Bagi Pasien Kanker



(sumber:rawforbeauty.com)

Selain Cannabis, kandungan enzim bromelain dalam buah nanas ternyata dapat menjadi harapan baru pengobatan alternatif bagi pasien kanker. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Planta Medica pada Tahun 2007 menemukan bahwa enzim yang diekstrak pada batang nanas yang banyak dikenal sebagai bromelain memiliki kecenderungan superior terhadap chemo-agent 5-fluorauracil (5-FU) dalam penanganan sel kanker pada binatang. Yang menarik dari pernyataan ini adalah bahwa 5-FU telah hampir 40 tahun digunakan sebagai pelawan sel kanker namun seringkali menunjupasien, kkan hasil yang kurang memuaskan diantaranya gagal membedakan antara sel sakit dan sel sehat sampai merusak jaringan sel. Perlu dicatat bahwa pemberian dosis 7,5 gram 5-FU kepada manusia bisa membunuh 50% diantaranya. Jadi kesempatan hidup penderita kanker yang diberi treatment 5-FU hanya 50% saja. Bandingkan dengan efektivitas bromelain yang 100 kali lebih kuat dan lebih aman daripada 5-FU!

Lalu bagaimana bisa sesuatu yang sederhana dan 'tidak berbahaya' seperti batang nanas bisa mengungguli obat mahal yang menjadi tumpuan pasien kanker selama 40 tahun?

Bahan-bahan kimia tidak mempunyai perilaku seperti senyawa alami yang bisa menginduksi sel-sel kanker tanpa mengganggu sel-sel dan jaringan tubuh yang sehat. Jika bergantung pada bahan kimia, pengobatan kanker masih akan tetap berada di 'zaman kegelapan', merusak kualitas hidup, bahkan mempercepat kematian pasien. Namun demikian apabila terjadi kegagalan pada perawatan menggunakan 5-FU, akan dengan mudah menyalahkan pada kondisi pasien dengan menyatakan bahwa pasien resisten ataupun agresif terhadap kemoterapi, padahal pada kenyataannya ketidakmampuan 5-FU untuk menyeleksi kondisi sel secara alami yang menggiring pasien pada kematian. Sebaliknya bromelain, sebagaimana bahan natural lainnya mempunyai kemampuan alami untuk menyeleksi sel sakit dan sel sehat sehingga lebih aman bagi pasien. Sekarang tergantung bagi kita untuk menggantungkan kesehatan kita pada bahan alami atau bahan kimia berbahaya. Pineapple enzyme kills cancer without killing you.

Tuesday 22 July 2014

Jus Nanas Untuk Mengatasi Batuk

Saya penasaran dengan kalimat yang saya baca melalui salah satu blog yang menyatakan bahwa jus nanas efektif untuk mengatasi batuk. Saat browsing tentang hal itu, ternyata saya juga menemukan artikel yang menyebutkan bahwa enzim bromelain juga berfungsi sebagai antikanker. Ternyata semakin menarik untuk mengupas kandungan buah nanas bagi kesehatan manusia, berikut kutipannya:

(foto: asiancancer.com)


Nanas banyak mengandung enzim bromelain, suatu enzim dengan sifat anti - inflamasi. Enzim ini diketahui dapat digunakan untuk melawan infeksi dan membunuh bakteri. Jus yang terbuat dari nanas segar dapat menekan batuk lima kali lebih efektif daripada obat batuk sirup.

Satu cangkir jus nanas mengandung hampir 50% kebutuhan harian untuk asupan vitamin C. Nutrisi yang bermanfaat ini bekerja untuk memperlancar penggunaan enzim penting dalam tubuh yang mengatur metabolisme dan pertukaran energi .

Jus nanas juga mengandung mangan tingkat tinggi,  mineral yang sangat membantu pembentukan tulang dan jaringan ikat yang sehat. Mangan berfungsi untuk menyerap kalsium yang banyak, melakukan metabolisme karbohidrat dan lemak, dan meningkatkan fungsi saraf pada umumnya.

Jika Anda mengalami batuk persisten dan bukan karena sesuatu yang serius seperti pneumonia, maka Anda bisa menggunakan jus nanas sebagai sirup obat batuk alami. Jus nanas jelas lebih murah, tidak mengandung bahan kimia beracun dan justru berisi nutrisi yang akan membantu melawan pilek.

Minum jus nanas membantu meredakan sakit tenggorokan dan membantu tubuh untuk mengeluarkan lendir dengan mudah.  Lendir yang banyak dan susah dikeluarkan dari dalam paru-paru atau sinus dapat menyebabkan batuk, bersin dan infeksi yang bisa berujung pada hal parah seperti kejang-kejang.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam "Der Pharma Chemica" pada tahun 2010, para peneliti berusaha untuk menemukan pengobatan bermanfaat bagi pasien yang memiliki penyakit TBC, penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penelitian mereka menemukan bahwa campuran jus nanas, merica, garam dan madu yang diberikan kepada pasien setiap hari membantu untuk melarutkan lendir di dalam paru-paru mereka.

Pada penelitian selanjutnya, peneliti menemukan bahwa ekstrak nanas dapat menurunkan lendir lima kali lebih cepat dari obat batuk biasa. Pasien pulih 4,8 kali lebih cepat dan memperlihatkan penurunan semua gejala yang berhubungan dengan batuk, terutama batuk-batuk kecil yang sering.

Berikut ini adalah salah satu resep juice nanas  penghilang batuk yang disarankan oleh Karen Foster seorang ahli gizi holistik; Untuk ramuan jus nanas ini sebaiknya tidak perlu tambahan gula, jadi cukup dengan rasa manis alami nanas dan hindari menggunakan nanas yang diawetkan dalam kaleng. Sebaiknya gunakan nanas segar yang bisa anda beli di pasar buah atau toko buah.

Bahan yang perlu Anda siapkan

- 1 cangkir jus nanas segar
- 1/4 cangkir jus lemon segar
- 1 buah jahe (sekitar 3 inci)
- 1 sdm madu
- 1/2 sdt merica

Campurkan semua bahan dan aduk sampai rata. Cukup minum 1/4 cangkir ramuan tadi 2 sampai 3 kali sehari.  Ulangi minum campuran jus nanas tadi setiap hari.

(Sumber : iwansetiawan.com)




Every once in a while a study pops up on the National Library of Medicine’s bibliographic database known as MEDLINE that not only confirms the therapeutic relevance of natural substances in cancer treatment, but blows the conventional approach out of the water. Published in 2007 in the journal Planta Medica, researchers found that an enzyme extracted from pineapple stems known as bromelain was superior to the chemo-agent 5-fluorauracil in treating cancer in the animal model. The researchers stated:
“This antitumoral effect [bromelain] was superior to that of 5-FU [5-fluorouracil], whose survival index was approximately 263 %, relative to the untreated control.”
220px-Pineapple_and_cross_s
What is so remarkable about this research is that 5-FU has been used as a cancer treatment for nearly 40 years, and has been relatively unsuccessful due to its less than perfect selectivity at killing cancer, often killing and/or irreversibly damaging healthy cells and tissue, as well.
As a highly toxic, fluoride-bound form of the nucleic acid uracil, a normal component of RNA, the drug is supposed to work by tricking more rapidly dividing cells — which include both cancer and healthy intestinal, hair follicle, and immune cells — into taking it up, thereby inhibiting (read: poisoning) RNA replication enzymes and RNA synthesis.
The material safety data sheet (MSDS) for 5-FU states:
5fu
The dose at which 50% of the animals given the drug die is 115mg/kg, or the equivalent of 7.8 grams for a 150 lb adult human.
22
Keep in mind that a 7.5 gram dose of 5-FU, which is the weight of 3 pennies, would kill 50% of the humans given it. Bromelain’s MSDS, on the other hand, states the LD50 to be 10,000 mg/kg, or the equivalent 1.5 lbs of bromelain for a 150lb adult, which means it is 3 orders of magnitude safer!
How then, can something as innocuous as the enzyme from the stem/core of a pineapple be superior to a drug that millions of cancers patients over the past 40 years have placed their hopes of recovery on, as well as exchanging billions of dollars for?
There is a well-known effect associated with a wide range of natural compounds called “selective cytotoxicity,” whereby they are able to induce programmed cell death (the graceful self-disassembly known as apoptosis) within the cancer cells, while leaving healthy cells and tissue unharmed. No FDA-approved chemotherapy drug on the market today has this indispensable property (because chemicals don’t have behave like natural compounds), which is why cancer treatment is still in the dark ages, often destroying the quality of life, and accelerating the death of those who undergo it, often unwittingly. When a person dies following conventional cancer treatment it is all too easy to “blame the victim” and simply write that patient’s cancer off as “chemo-resistant,” or “exceptionally aggressive,” when in fact the non-selective nature of the chemotoxic agent is what ultimately lead to their death.
Keep in mind that bromelain, like all natural substances, will never receive FDA drug approval. Capital, at the present time, does not flow into the development of non-patentable (i.e. non-profitable) cancer therapies, even if they work, are safe and extremely affordable. This is simply the nature of the beast. Until we compel our government to utilize our tax dollars to invest in this type of research, there will be no level playing field in cancer treatment, or any treatment offered through the conventional medical establishment, for that matter. Or, some of us may decide to take our health into our own hands, and use the research, already freely available on possible natural cancer treatment, to inform our treatment decisions without the guidance of the modern day equivalent of the “priest” of the body, the conventional oncologist, who increasingly fills the description of an “applied pharmacologist/toxicologist” – nothing more, nothing less.
SOURCE - http://www.greenmedinfo.com
- See more at: http://rawforbeauty.com/blog/research-pineapple-enzyme-kills-cancer-without-killing-you.html#sthash.b5r6ExS5.dpuf
Every once in a while a study pops up on the National Library of Medicine’s bibliographic database known as MEDLINE that not only confirms the therapeutic relevance of natural substances in cancer treatment, but blows the conventional approach out of the water. Published in 2007 in the journal Planta Medica, researchers found that an enzyme extracted from pineapple stems known as bromelain was superior to the chemo-agent 5-fluorauracil in treating cancer in the animal model. The researchers stated:
“This antitumoral effect [bromelain] was superior to that of 5-FU [5-fluorouracil], whose survival index was approximately 263 %, relative to the untreated control.”
220px-Pineapple_and_cross_s
What is so remarkable about this research is that 5-FU has been used as a cancer treatment for nearly 40 years, and has been relatively unsuccessful due to its less than perfect selectivity at killing cancer, often killing and/or irreversibly damaging healthy cells and tissue, as well.
As a highly toxic, fluoride-bound form of the nucleic acid uracil, a normal component of RNA, the drug is supposed to work by tricking more rapidly dividing cells — which include both cancer and healthy intestinal, hair follicle, and immune cells — into taking it up, thereby inhibiting (read: poisoning) RNA replication enzymes and RNA synthesis.
The material safety data sheet (MSDS) for 5-FU states:
5fu
The dose at which 50% of the animals given the drug die is 115mg/kg, or the equivalent of 7.8 grams for a 150 lb adult human.
22
Keep in mind that a 7.5 gram dose of 5-FU, which is the weight of 3 pennies, would kill 50% of the humans given it. Bromelain’s MSDS, on the other hand, states the LD50 to be 10,000 mg/kg, or the equivalent 1.5 lbs of bromelain for a 150lb adult, which means it is 3 orders of magnitude safer!
How then, can something as innocuous as the enzyme from the stem/core of a pineapple be superior to a drug that millions of cancers patients over the past 40 years have placed their hopes of recovery on, as well as exchanging billions of dollars for?
There is a well-known effect associated with a wide range of natural compounds called “selective cytotoxicity,” whereby they are able to induce programmed cell death (the graceful self-disassembly known as apoptosis) within the cancer cells, while leaving healthy cells and tissue unharmed. No FDA-approved chemotherapy drug on the market today has this indispensable property (because chemicals don’t have behave like natural compounds), which is why cancer treatment is still in the dark ages, often destroying the quality of life, and accelerating the death of those who undergo it, often unwittingly. When a person dies following conventional cancer treatment it is all too easy to “blame the victim” and simply write that patient’s cancer off as “chemo-resistant,” or “exceptionally aggressive,” when in fact the non-selective nature of the chemotoxic agent is what ultimately lead to their death.
Keep in mind that bromelain, like all natural substances, will never receive FDA drug approval. Capital, at the present time, does not flow into the development of non-patentable (i.e. non-profitable) cancer therapies, even if they work, are safe and extremely affordable. This is simply the nature of the beast. Until we compel our government to utilize our tax dollars to invest in this type of research, there will be no level playing field in cancer treatment, or any treatment offered through the conventional medical establishment, for that matter. Or, some of us may decide to take our health into our own hands, and use the research, already freely available on possible natural cancer treatment, to inform our treatment decisions without the guidance of the modern day equivalent of the “priest” of the body, the conventional oncologist, who increasingly fills the description of an “applied pharmacologist/toxicologist” – nothing more, nothing less.
SOURCE - http://www.greenmedinfo.com
- See more at: http://rawforbeauty.com/blog/research-pineapple-enzyme-kills-cancer-without-killing-you.html#sthash.b5r6ExS5.dpuf

Reseller dan Dropshipper

Saya selalu suka artikel-artikel yang ditulis dan atau dimuat oleh 'Pak Lurah' di kampungwirausaha.com, menurut saya artikel yang ditulis sangat menginspirasi dan mudah dipahami, bahkan oleh orang yang awam di bidang wirausaha. Berikut adalah salah satu artikel terbaru yang dimuat mengenai reseller dan dropshipper, yang akan menjadi pembuka bagi artikel-artikel oleh kampungwirausaha.com lain di masa mendatang.

PANDUAN WIRAUSAHA ONLINE: DROPSHIPPER JARANG JADI MILYARDER, KECUALI...

(foto: bebekmegol.com)

Sudah tahu kan beda dropshipper dengan reseller?

Inti dasarnya adalah: reseller simpan stok dropshipper gak. Biasanya dropshipper adalah kepanjangan tangan dari reseller. Mereka bertugas menjadi ‘buzzer gratis’, alias bayar kalo laku.

Dropshipper banyak kita jumpai di social media dan aplikasi chat. “<< Minat..? PM ya sis..”


Ada alasan dropshipper tak menyimpan stok, selain emang gak modal, varian produk atau ukuran sangat banyak. Riskan…!

Yang mau saya bicarakan adalah “Kenapa dropshipper jarang mencapai omzet ratusan juta perbulan atau miliaran pertahun..?”.

Coba analisa mindset ini..

Pertama, kebanyakan dropshipper melakukan penjualan “Nothing To Lose”, alias gak ada resiko kalo gak terjual. Toh gak nyimpan stok.

Kedua, kebanyakan dropshipper juga melakukan pekerjaan tersebut sebagai ‘sambilan’, bukan profesi yang menggantungkan income dari situ.

Ketiga: kebanyakan dropshipper tak fokus dalam menjual produk. Ada tawaran lain? Serobot, ganti ava. Brandingnya jadi gak terbangun.

Contoh kasus:
Kenal Santi gak..? | Santi Sandal? | Bukan.. Santi Herbal..!
>> Hari ini jual herbal, besok jual sandal. Gak nyambung blek.

Kalo dropshipper sering gonta ganti KATEGORI produk yang berbeda, maka personal branding-nya gak terbangun. Sayang waktu..! Mungkin saja dia bisa jual satu atau dua, tapi sulit untuk besar. Gak percaya? Silakan investigasi.

Dropshipper yaa, bukan reseller..

Meski tidak nyimpan stok, janganlah bermindset “Nothing to Lose” . Hal ini tak menciptakan keterdesakan untuk menjual. Jika ada keuntungan lebih, biasakan simpan stok (terkontrol) untuk produk-produk yang consumable atau yakin bisa jual. Karena saat Anda punya stok, apalagi Anda juga pengguna, keyakinan Anda akan naik dan ada ‘keterdesakan’ untuk menjual.

SUKSES itu seringkali harus dipaksakan, biar dorongannya kuat.
Pepetkan diri Anda, jangan kasih pilihan untuk mundur.

Kalo stoknya gak terjual?
Mindset ‘kalau’ ini memberi alasan bagi kita untuk tidak berani melompat. Toh masih ‘kalau’.

Dulu saat mulai usaha, saya tak punya produk. Begitu ada yang menawarkan 1 macam produk untuk dijual, saya pelajari dengan serius. Karena gak ada pilihan, saya pelajari produk tersebut dengan detail, demo, data, FAQ.

Alhasil, tembus ratusan juta perbulan.

Jadi:
1.Fokus 1 kategori produk.
2.Mindset Bagaimana Harus Laku.
3.Pepetkan dengan STOK.

Paham..?

Yuk praktekkan…



By: Jaya Setiabudi


Artikel lain  dari www.kampungwirausaha.com bisa dibaca di Silent Marketing

Thursday 17 July 2014

Happy Salma, Co-Founder Tulola Jewelry

Sejak lama saya mengagumi sosok Happy Salma sebagai wanita yang tahu bagaimana menikmati hidupnya. Mulai dari kegiatannya di dunia seni peran, kehidupan sosialnya sampai pada idenya untuk merintis bisnis perhiasan high-end. Menurut saya semua dilakukannya dengan hati, tanpa memaksakan apapun. Berikut ulasan bisnis Happy Salma sebagai co-founder Tulola Jewelry sebagaimana dikutip dari wanitawirausaha.femina.co.id

(foto: kapanlagi.com)

Berangkat dari kecintaannya pada desain perhiasan yang dibuat Sri Luce Rusna, Happy Salma lantas mengajak desainer perhiasan asal Bali ini untuk mengembangkan brand perhiasan Tulola. Happy yakin, karya Sri yang sarat tradisi dan kemewahan itu mampu menembus pasar premium dan berkembang menjadi besar jika dikerjakan dengan serius. Menemukan visi yang sama, keduanya lantas mulai merintis mengembangkan Tulola. Kini, mereka bisa tersenyum bangga, ketika produk Tulola telah mendunia. 

Dididik untuk tidak takut mengekspresikan diri melalui karya dan budaya membuat perhiasan hasil rancangan Sri terlihat istimewa. Dalam tiap goresan desain perhiasannya, Sri selalu mengembalikan kecintaannya pada kreasi perhiasan tradisional Indonesia, yang ia kemas kembali dengan sentuhan modern kaya tradisi. Inilah yang menjadi nyawa tiap karyanya. 

Menurut Happy, meski desain Tulola terinspirasi dari gaya perhiasan kuno, perhiasan ini dibuat dengan sentuhan modern agar masih bisa dikenakan oleh wanita masa kini. “Misalnya saja subeng (anting tradisional) yang dibuat dengan desain dan pengerjaan yang rumit. Tapi, bisa digunakan dengan nyaman sehari-hari, dipadukan dengan fashion terbaru atau jeans,” jelas Happy. 

Terinspirasi gaya perhiasan kuno yang sarat detail, desain Tulola tidak bisa dikerjakan secara sembarangan atau menggunakan mesin. Di sinilah sebuah seni tercipta. Perhiasan yang dibuat harus dikerjakan oleh tangan sehingga eksklusif. Filosofi Tulola, perhiasan itu berbicara tentang jiwa dan kepribadian pemakainya. “Perhiasan yang kami produksi pengerjaannya cukup rumit. Bahkan, beberapa produk Tulola ada yang hanya bisa dikerjakan oleh tangan-tangan tertentu, tidak sembarang tukang bisa mengerjakannya. Tiap item pun terbatas jumlahnya,” ungkap Happy.

Satu produk Tulola bisa memakan waktu pengerjaan hingga sebulan lamanya. Karena itu, mereka sepakat untuk tidak memproduksi perhiasan secara massal. Tulola juga menggunakan bahan baku perhiasan yang terbaik. Mulai dari emas murni sampai berlian.

Kerumitan dalam pembuatan, penggunaan bahan berkualitas, hingga waktu pengerjaan yang cukup lama membuat beberapa desain Tulola hanya tersedia dalam limited edition atau hanya ada satu saja. Karena itulah, Tulola memilih untuk memasuki pasar high end yang tidak menuntut kapasitas produksi yang tinggi dan daya beli pasarnya cukup tinggi. Selain itu, di kalangan konsumen premium, perhiasan ini juga menjadi benda koleksi yang bernilai tinggi. Terbukti, perhiasan eksklusif koleksi Tulola yang harganya bisa mencapai Rp20 jutaan dapat terjual di pasaran.

Bisa dibilang konsep heritage yang diusung Tulola menjadikan produk perhiasan ini berbeda dari yang ada di pasaran. Misalnya saja dengan mendesain kembali anting model subeng yang sudah tak banyak digunakan orang.

Selama ini, Happy melihat produk Tulola bisa bersaing dan diterima pasar karena desain yang berkonsep matang diwujudkan dalam sebuah teknik pengerjaan yang sangat teliti dan dikerjakan oleh tukang-tukang terbaik. Bahkan, untuk menjaga kualitas dan menghasilkan produk yang terbaik, mereka tidak ragu untuk berani berinvestasi bahan dan alat-alat khusus.

“Kami menggunakan alat-alat khusus dari Italia, dan mendatangkan langsung teknisinya untuk melatih pegawai kami. Produk terbaru Tulola juga menggunakan berlian yang pemotongannya khusus dilakukan di Bangkok,” jelas Happy, menggambarkan komitmen Tulola.
  
Sumber inspirasi Tulola bisa datang dari mana saja, mulai dari lagu hingga sejarah bangsa. Yang terpenting, budaya Indonesia dan alam Indonesia selalu menjadi akar kreasi mereka. Seperti koleksi Juwita Malam yang terinspirasi dari lagu karya Ismail Marzuki. Koleksi ini menggambarkan kecantikan dan keanggunan misterius wanita Indonesia.
   
Kejelian Tulola soal branding berhasil meletakkan produknya di pasar high end. Mereka membuka flagship store tak hanya di Bali, tapi juga di New York, untuk membuka pasar internasional. Dengan langkah ini, tak hanya figur publik yang mulai mengenal Tulola, tapi juga media asing yang berdatangan untuk meliput produk mereka. W Magazine USA memasukkan gold cuff dari Tulola sebagai Most Wanted List 2012. Selain itu, penyanyi rock  Courtney Love juga menggunakan gladiator cuff dan temple cuff Tulola di sampul NME Magazine.

Rutin melakukan pameran untuk memperkenalkan produknya kepada pasar menjadi langkah awal yang dilakukan Tulola ketika mengembangkan usaha ini. Bahkan, Happy dan Sri sengaja turun tangan sendiri untuk membuat konsep pameran mereka. Mereka ingin apa yang dilihat pelanggan saat pameran itu benar-benar memberikan personal touch Tulola. 

Disadari Happy, bermain di pasar premium berarti ia harus membuat pelanggannya merasa istimewa. Bukan hanya soal kualitas dan desain produk, tapi pendekatan pada pelanggan dengan layanan yang premium. Salah satunya adalah dengan memberikan garansi pada  tiap produk. Jadi, bila suatu waktu ada masalah dengan perhiasan yang dibeli, Tulola bisa memperbaikinya.

Mereka juga membuka layanan customer 24 jam, yang akan langsung menjawab, jika ada keluhan dari pelanggan. Bagi Happy, kedekatan dengan pelanggan itu memang perlu dijaga, tapi tidak hanya untuk hal yang positif saja. Menurutnya, yang terbaik jika kita bisa memberikan solusi langsung saat ada komplain atau keluhan yang datang.

Corong Media Massa

  (Foto: eteknix.com)


Media massa muncul karena manusia mempunyai salah satu kebutuhan dasar untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama. Everett M Rogers, salah satu pakar komunikasi, membagi perkembangan teknologi komunikasi ke dalam 4 era, yaitu:
Writing Era, masa ini merupakan masa dimana manusia menemukan simbol-simbol berupa tulisan dan menggunakannya untuk mengaktualisasikan dirinya
Printing Era, setelah Gutenberg menemukan mesin cetak, maka dimulailah masa media cetak yang terus berkembang hingga saat ini.
Telecomunication Era, era ini ditandai dengan mulai ditemukannya alat komunikasi elektronik jarak jauh. Alexander Graham Bell menemukan telegraf dan telepon, Guglielmo Marconi menemukan radio, dan Philo T Fansworth menemukan televisi.
Interactive Communication Era, era terakhir yang sedang kita jalani saat ini adalah era media baru' dimana internet mendominasi dalam komunikasi massa.

Begitu berkembangnya fungsi media massa saat ini tidak hanya sekedar sebagai media untuk mengungkapkan pendapat dan melaporkan kejadian -kejadian fakta sesuai dengan kaidah jurnalistik, tetapi banyak pula dipakai untuk menggiring opini publik. Berbagai kepentingan ekonomi, politik, ideologi, dan publisitas lainnya banyak memanfaatkan media massa untuk mencapai tujuannya walaupun harus mengalahkan norma dan etika.

Sebagai contoh yang sedang hangat saat ini tentu proses demokrasi yang terjadi di Indonesia melalui pemilihan presiden secara langsung. Media massa (cetak, televisi, dan online) bisa dengan mudah ditebak polarisasinya. Bahkan media yang mengaku netral sekalipun tetap terpengaruh sekaligus berpengaruh terhadap opini yang berkembang, karena perlu diingat pula bahwa pelaku media massa pun tetaplah manusia yang mempunyai kepentingan baik pribadi maupun kelompok. Ditambah lagi dengan mudahnya orang membagi (share) sebuah berita melalui media sosial, semakin mudah pula meneruskan berita yang belum dibuktikan kebenarannya, setiap orang bisa menjadi pembuat isu, setiap orang bisa menjadi penyebar isu. Tentu tidak ada yang salah dengan menggiring opini publik, karena salah satu fungsi media adalah sebagai transmitor nilai, alat untuk menyalurkan nilai dan ide, namun demikian akan menjadi tidak etis jika apa yang disajikan dan dinyatakan sebagai fakta ternyata hanya sebuah opini yang tidak didukung data yang akurat.

Begitu pula dengan kepentingan ekonomi berupa iklan komersial yang ternyata hanya menjerumuskan konsumen demi kepentingan produsen pemilik modal. Memang juga tidak salah jika media massa menerima iklan sebagai sumber penghidupan mereka, namun sebagai manusia yang beretika tentu tetap ada pertimbangan untuk selektif terhadap iklan yang ditayangkan.

Belum lagi jika media hanya dimanfaatkan sebagai alat untuk manipulasi massa sebagaimana yang sering dilakukan seseorang untuk mendongkrak popularitas ataupun mendongkrak rating semata. Jika sudah seperti ini kita sebagai pengguna media massa harus dapat menyaring dan memanfaatkan media massa dengan sebaik-baiknya, tidak mudah terbujuk oleh dahsyatnya corong media, dan dapat melaksanakan kewajiban untuk meneruskan nilai-nilai positif kepada generasi muda.

Sunday 13 July 2014

Anak Tantrum: Bagaimana Cara Tepat Menghadapinya?

Sebagai orang tua terutama dari balita, lazim kita menemui kondisi anak kita dalam keadaan tantrum, marah dengan ekspresi yang tidak lazim seperti berbaring di lantai, berteriak teriak, menendang benda benda yang ada disekitar anda. Hal itu disebut dengan temper tantrum, kejadian alami pada anak anak usia 15 bulan hingga 4 tahun. Sikap yang ditunjukan berupa rasa tidak senang pada suatu objek atau lingkungannya. Pada umumnya temper tantrum dapat dikategorikan menjadi tiga jenis yaitu usia dibawah 3 tahun yang sering diekspresikan dengan menangis, memukul, menjerit, menendang bahkan dalam kasus yang parah adalah membentur bentur kepalanya ke tembok. kedua pada usia tiga sampai empat tahun dengan ekspresi kemarahan yang diungkapkan dengan membanting, merengek, mengkritik bahkan sampai menghentak-hentakan kaki. Terakhir adalah pada usia 5 tahun ke atas dengan mengkritik diri sendiri, memukul bahkan yang lebih parah merusak benda benda yang ada disekitarnya.
 
Penyebab terjadinya temper tantrum diantaranya adalah terhalangnya keinginan anak anda dalam mendapatkan sesuatu, ketika tidak berhasil dalam memenuhi keinginannya maka kemungkinan anak anda melakukan beberapa ekspresi-ekspresi kemarahan, selain itu temper tantrum dapat disebabkan oleh ketidakmampuan dalam mengungkapkan keinginan diri anak anda sehingga anak anda menuntut anda untuk memahaminya, sedangkan selanjutnya adalah perasaan tertekan yang dialami oleh anak anda sehingga melepaskan stress yang dialaminya. Salah satu contohnya adalah ketika anak anda diajak dalam suatu perjalanan yang jauh dan melelahkan, tiba tiba menginginkan sesuatu yang tidak dimengerti oleh anda. Terakhir penyebab temper tantrum adalah pola asuh orang tua yang  yang menyebabkan tantrum yaitu anak anda terlalu dimanjakan dan mendapatkan penolakan atas keinginannya. Salah satu yang harus diperhatikan adalah pola asuh orang tua. Pola asuh dapat diartikan perlakuan orang tua yang sangat mendasar. Hal yang harus diperhatikan adalah perilaku yang patut dicontoh yang ditimbulkan oleh orang tua pada anak, sehingga anak anda akan mengikuti kebiasaan anda. Selanjutnya kesadaran diri, berhubungan dengan mendorong perilaku anak dalam kesehariannya pada nilai-nilai moral. Terakhir yang tidak kalah penting adalah komunikasi antara anda dan anak. Orang tua akan menerapkan pola komunikasi yang baik dalam membentuk hubungan bersama anaknya untuk menghindari ekspresi seperti temper tantrum pada anak.

Untuk menghadapi anak dalam kondisi temper tantrum, orang tua dapat menerapkan sikap sebagai berikut:
  1. Bagi anda sebagai orang tua sebaiknya bersikap tenang dalam menghadapi anak anda yang mengalami temper tantrum.
  2. Anda dapat menghiraukan anak anda sampai kemarahannya reda, berikan peringatan dengan tegas (tanpa marah) mengenai aturan yang telah disepakati bersama.
  3. Hindari memukul anak anda, lebih baik anda mendekap dengan pelukan sampai anak anda tenang.
  4. Temukan alasan kemarahan anak anda sehingga anda dapat memberikan penjelasan yang sebenarnya.
  5. Sebaiknya anda tidak menyerah ketika anak anda marah, karena anak akan melakukan tindakan yang sama ketika menginginkan sesuatu lagi.
  6. Hentikan memberikan anak anda imbalan ketika akan menghentikan kemarahannya.
  7. Anda dapat mengarahkan kemarahan anak anda pada hal hal yang positif.
  8. Anda dapat menyingkirkan benda benda yang berbahaya dari sekitar anak anda yang sedang marah.
  9. Anda harus membiasakan komunikasi yang terbuka dengan anak dan juga berikanlah pujian apabila kemarahannya telah selesai.

(Sumber : www.bidanku.com)

Monday 7 July 2014

Silence is Better Than Bullshit

Dari Abu Hurairah Radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah bersabda: "Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata baik atau diam, siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia menghormati tetangganya dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya (HR. Bukhari no. 6018, Muslim no. 47)

Sunday 6 July 2014

Narsis: Pertanda Gangguan Psikologis

(sumber: gambar-lucu.com)

Internet telah merubah wajah kehidupan sosial manusia. Dengan tidak bertemuka dan suara pun kita bisa berinteraksi dengan banyak manusia di belahan bumi manapun. Kita bisa mengekspresikan diri kita sesuka hati, termasuk dalam hal upload foto dan membanggakan diri (baca: pamer :-D). Berikut ulasan lengkapnya sebagaimana dikutip dari www.detik.com 

Narsis atau yang dalam istilah ilmiah disebut Narcissistic Personality Disorder (NPD) adalah gangguan psikologis ketika seseorang memiliki rasa percaya diri yang sangat tinggi untuk kepentingan pribadinya dan juga rasa ingin dikagumi.

Narsis termasuk salah satu dari tipe penyakit kepribadian. Seseorang yang menderita gangguan narsis biasanya diiringi juga dengan pribadi yang emosional, lebih banyak berpura-pura, antisosial dan terlalu mendramatisir sesuatu.

Namun, di balik topeng kepercayaan diri yang tinggi terdapat sebuah harga diri yang rapuh dan sensitif terhadap setiap kritik kecil. Hal ini terjadi dengan sendirinya dan jika gangguan ini begitu kuat sehingga mengasingkan seseorang dari masyarakat, maka perlu mengambil langkah-langkah penyembuhan, seperti melakukan psikoterapi.

Narsisme lebih mungkin terjadi pada usia muda dan mungkin disebabkan karena pendidikan yang 'tidak sehat', contohnya orangtua yang terlalu memanjakan anaknya. Anak yang selalu dimanja dan mendapat banyak perhatian, cenderung mengharapkan perhatian yang sama di kemudian hari.

Penyebab lain yaitu sikap terlalu diabaikan atau pelecehan saat masih usia anak-anak. Seseorang yang terabaikan di masa kecil dapat berubah yang akhirnya mencoba 'menangkap' perhatian yang dulu tak diperolehnya. Kebutuhan akan perhatian ini akhirnya bisa menyebabkan seseorang mengalami gangguan narsisme.

Faktor lain adalah karena efek perubahan kesuksesan atau transient effect of success. Sebagai contoh, seorang gadis muda dan sangat cantik mendapat banyak perhatian karena kecantikannya. Namun setelah 20 tahun kemudian, kecantikannya telah memudar dan tidak mendapatkan perhatian yang sama dari orang-orang disekitarnya.

Thursday 3 July 2014

Penyembuhan Alternatif Bagi Pasien Kanker



(foto: therealsingapore.com)

Kanker dikenal sebagai salah satu penyakit mematikan bagi manusia saat ini. Walaupun tidak menular dan rentang waktu saat stadium awal sampai lanjut relatif agak lama jika dibandingkan dengan berbagai penyakit baru yang muncul akhir-akhir ini. Gaya hidup yang semakin tidak ramah dengan alam, penggunaan bahan kimia yang berlebihan, serta tuntutan hidup modern yang bertambah  membuat manusia semakin rentan menderita penyakit ini. Kanker bisa menyerang semua manusia dari berbagai ras, jenis kelamin, dan usia meski ada beberapa yang cenderung memiliki resiko lebih dari yang lain. Resiko lebih itu bisa bersumber dari faktor genetis (gen dan kromosom), paparan radiasi (sinar ultraviolet, uranium), kandungan makanan yang tidak seimbang dan mengandung banyak bahan kimia, geografis tempat tinggal, serta  infeksi virus dan bakteri.
Pada dasarnya, kanker adalah kondisi dimana sel kehilangan pengendalian atas mekanisme normalnya sehingga tumbuh tidak teratur dan merusak sel sehat yang lain. Pengobatan kanker saat ini cenderung didominasi oleh kemoterapi yang tentu membut pasien kanker sangat menderita. Walaupun sudah banyak yang memilih pengobatan herbal sebagai upaya lain, namun yang paling tepat adalah mengurangi paparan tubuh terhadap karsinogen. Salah satu tanaman alam yang akhir akhir ini banyak diteliti sebagai pengobatan kanker adalah cannabis atau di Indonesia dikenal dengan ganja.
Ganja merupakan tanaman yang dinyatakan ilegal di banyak negara. Namun demikian penggunaan dengan dosis, cara, dan tujuan yang tepat ternyata menjadi harapan bagi pasien kanker. Kandungan asam lemak esensial yang tinggi dan rasio unik antara Omega 3 dan Omega 6 dan komposisi Gamma Linolenic Acid (GLA) - 02:05:01 menjadikannya salah satu superfood yang (sebenarnya) berguna bagi tubuh kita. Kandungan GLA yang mencapai 5 % memiliki konsentrasi yang jauh lebih tinggi daripada tanaman lain, bahkan dari spirulina. Selama ribuan tahun, tanaman ganja telah digunakan dalam ramuan obat dan teh karena sifat penyembuhan dari zat aktifnya. 
Penggunaan yang tidak tepat dari tanaman ini (terutama dengan merokok daunnya untuk mendapatkan efek menenangkan) banyak disalahgunakan oleh pecandu obat sehingga dinyatakan terlarang oleh Pemerintah. Padahal tanaman ini bisa menjadi alternatif penyembuhan bagi pasien kanker. Dari berbagai jurnal penelitian medis di banyak negara, melalui proses ekstrasi didapatkan minyak yang dapat menghambat pertumbuhan sel-sel kanker.

Wednesday 2 July 2014

Menjadi Konsumen Yang Bijak


Di zaman yang serba terkoneksi seperti sekarang ini, sulit untuk tidak mengatakan bahwa apa yang terjadi di lain tempat tidak mempengaruhi kita baik secara langsung atau tidak langsung. Bahwa kenaikan harga bahan bakar minyak pasti berpengaruh terhadap harga kebutuhan pokok, bahwa kerusakan infrastruktur tentu mengerek harga jual sebuah produk, bahwa momen-momen keagamaan dan sosial tertentu akan menimbulkan inflasi musiman. Semakin hari biaya hidup dirasakan semakin tinggi, apalagi di negara yang belum stabil sistem pengelolaannya. Naik turunnya harga barang yang diserahkan sepenuhnya pada mekanisme pasar tanpa didukung oleh infrastruktur pengendalian dari pemerintah hanya berujung pada kerugian di pihak konsumen akhir dalam hal ini komponen rumah tangga.
Agar tidak terus dibuat bingung oleh kenaikan harga yang di luar kendali kita, kita dituntut menjadi konsumen yang bijak. Bijak dalam artian kita harus bisa mengendalikan diri dan memilih antara kebutuhan dan keinginan kita. Berikut sedikit tips menjadi konsumen yang bijak yang bisa anda terapkan:

#Beli hanya barang yang anda butuhkan

Saat dihadapkan pada hamparan barang di toko/pasar tradisional/pasar modern/situs online, kita cenderung membeli barang yang sebenarnya tidak atau belum kita butuhkan. Tipis sekali beda antara kebutuhan dan keinginan saat kita dihadapkan pada banyak pilihan barang. Sebelum berbelanja, tetapkan atau catat dulu barang yang akan kita beli, dan yang lebih penting disiplin untuk mematuhi catatan yang telah kita buat. Ini akan membantu kita tetap fokus dalam berbelanja. Jangankan saat berbelanja di hypermarket, saat berbelanja di tukang sayur yang bukan di pasar saja bila tidak fokus kita bisa tergoda untuk membeli sayur yang belum tentu akan segera kita masak, hanya akan masuk kulkas untuk kemudian berujung pada tempat sampah karena sudah layu dan tidak segar untuk dimasak.

#Ketahui kemampuan keuangan anda

Kebanyakan orang mengeluhkan minimnya pendapatan dan membandingkan dengan pendapatan orang lain sebagai standar hidup layak. Sebenarnya hal ini tidak perlu terjadi jika setiap orang bisa mengukur kemampuan keuangan masing-masing dan menyesuaikan gaya hidupnya dengan  aset yang dimiliki. Jangan memaksakan membeli barang yang di luar kemampuan bila pada akhirnya hanya akan membebani keuangan anda.

#Jangan terpaku pada merk 

Beberapa perusahaan memang sangat hati-hati dalam membangun dan mempertahankan kualitas merk, namun konsumen berhak memilih merk apa yang paling sesuai untuk dirinya. Selalu ada substitusi untuk barang-barang yang tidak terjangkau kantong kita. Misalnya setiap bulan kita membeli pelembab kulit merk A karena kita puas dengan hasilnya, namun semakin lama harga jualnya semakin mahal dan menggerogoti anggaran kita, sebaiknya kita mulai mencari merk lain yang mempunyai hasil hampir sama dengan yang kita harapkan namun dengan harga yang lebih bersahabat. Memang pada beberapa orang sangat sulit melepas ketergantungan merk tertentu, namun harga yang harus ditebus juga perlu disesuaikan dengan uang yang kita miliki. Dengan kata lain, tidak ada yang salah menjadi pelanggan yang loyal, namun lebih bijak menjadi konsumen yang rasional.