Wednesday 2 July 2014

Menjadi Konsumen Yang Bijak


Di zaman yang serba terkoneksi seperti sekarang ini, sulit untuk tidak mengatakan bahwa apa yang terjadi di lain tempat tidak mempengaruhi kita baik secara langsung atau tidak langsung. Bahwa kenaikan harga bahan bakar minyak pasti berpengaruh terhadap harga kebutuhan pokok, bahwa kerusakan infrastruktur tentu mengerek harga jual sebuah produk, bahwa momen-momen keagamaan dan sosial tertentu akan menimbulkan inflasi musiman. Semakin hari biaya hidup dirasakan semakin tinggi, apalagi di negara yang belum stabil sistem pengelolaannya. Naik turunnya harga barang yang diserahkan sepenuhnya pada mekanisme pasar tanpa didukung oleh infrastruktur pengendalian dari pemerintah hanya berujung pada kerugian di pihak konsumen akhir dalam hal ini komponen rumah tangga.
Agar tidak terus dibuat bingung oleh kenaikan harga yang di luar kendali kita, kita dituntut menjadi konsumen yang bijak. Bijak dalam artian kita harus bisa mengendalikan diri dan memilih antara kebutuhan dan keinginan kita. Berikut sedikit tips menjadi konsumen yang bijak yang bisa anda terapkan:

#Beli hanya barang yang anda butuhkan

Saat dihadapkan pada hamparan barang di toko/pasar tradisional/pasar modern/situs online, kita cenderung membeli barang yang sebenarnya tidak atau belum kita butuhkan. Tipis sekali beda antara kebutuhan dan keinginan saat kita dihadapkan pada banyak pilihan barang. Sebelum berbelanja, tetapkan atau catat dulu barang yang akan kita beli, dan yang lebih penting disiplin untuk mematuhi catatan yang telah kita buat. Ini akan membantu kita tetap fokus dalam berbelanja. Jangankan saat berbelanja di hypermarket, saat berbelanja di tukang sayur yang bukan di pasar saja bila tidak fokus kita bisa tergoda untuk membeli sayur yang belum tentu akan segera kita masak, hanya akan masuk kulkas untuk kemudian berujung pada tempat sampah karena sudah layu dan tidak segar untuk dimasak.

#Ketahui kemampuan keuangan anda

Kebanyakan orang mengeluhkan minimnya pendapatan dan membandingkan dengan pendapatan orang lain sebagai standar hidup layak. Sebenarnya hal ini tidak perlu terjadi jika setiap orang bisa mengukur kemampuan keuangan masing-masing dan menyesuaikan gaya hidupnya dengan  aset yang dimiliki. Jangan memaksakan membeli barang yang di luar kemampuan bila pada akhirnya hanya akan membebani keuangan anda.

#Jangan terpaku pada merk 

Beberapa perusahaan memang sangat hati-hati dalam membangun dan mempertahankan kualitas merk, namun konsumen berhak memilih merk apa yang paling sesuai untuk dirinya. Selalu ada substitusi untuk barang-barang yang tidak terjangkau kantong kita. Misalnya setiap bulan kita membeli pelembab kulit merk A karena kita puas dengan hasilnya, namun semakin lama harga jualnya semakin mahal dan menggerogoti anggaran kita, sebaiknya kita mulai mencari merk lain yang mempunyai hasil hampir sama dengan yang kita harapkan namun dengan harga yang lebih bersahabat. Memang pada beberapa orang sangat sulit melepas ketergantungan merk tertentu, namun harga yang harus ditebus juga perlu disesuaikan dengan uang yang kita miliki. Dengan kata lain, tidak ada yang salah menjadi pelanggan yang loyal, namun lebih bijak menjadi konsumen yang rasional.

No comments:

Post a Comment