Thursday 17 July 2014

Corong Media Massa

  (Foto: eteknix.com)


Media massa muncul karena manusia mempunyai salah satu kebutuhan dasar untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama. Everett M Rogers, salah satu pakar komunikasi, membagi perkembangan teknologi komunikasi ke dalam 4 era, yaitu:
Writing Era, masa ini merupakan masa dimana manusia menemukan simbol-simbol berupa tulisan dan menggunakannya untuk mengaktualisasikan dirinya
Printing Era, setelah Gutenberg menemukan mesin cetak, maka dimulailah masa media cetak yang terus berkembang hingga saat ini.
Telecomunication Era, era ini ditandai dengan mulai ditemukannya alat komunikasi elektronik jarak jauh. Alexander Graham Bell menemukan telegraf dan telepon, Guglielmo Marconi menemukan radio, dan Philo T Fansworth menemukan televisi.
Interactive Communication Era, era terakhir yang sedang kita jalani saat ini adalah era media baru' dimana internet mendominasi dalam komunikasi massa.

Begitu berkembangnya fungsi media massa saat ini tidak hanya sekedar sebagai media untuk mengungkapkan pendapat dan melaporkan kejadian -kejadian fakta sesuai dengan kaidah jurnalistik, tetapi banyak pula dipakai untuk menggiring opini publik. Berbagai kepentingan ekonomi, politik, ideologi, dan publisitas lainnya banyak memanfaatkan media massa untuk mencapai tujuannya walaupun harus mengalahkan norma dan etika.

Sebagai contoh yang sedang hangat saat ini tentu proses demokrasi yang terjadi di Indonesia melalui pemilihan presiden secara langsung. Media massa (cetak, televisi, dan online) bisa dengan mudah ditebak polarisasinya. Bahkan media yang mengaku netral sekalipun tetap terpengaruh sekaligus berpengaruh terhadap opini yang berkembang, karena perlu diingat pula bahwa pelaku media massa pun tetaplah manusia yang mempunyai kepentingan baik pribadi maupun kelompok. Ditambah lagi dengan mudahnya orang membagi (share) sebuah berita melalui media sosial, semakin mudah pula meneruskan berita yang belum dibuktikan kebenarannya, setiap orang bisa menjadi pembuat isu, setiap orang bisa menjadi penyebar isu. Tentu tidak ada yang salah dengan menggiring opini publik, karena salah satu fungsi media adalah sebagai transmitor nilai, alat untuk menyalurkan nilai dan ide, namun demikian akan menjadi tidak etis jika apa yang disajikan dan dinyatakan sebagai fakta ternyata hanya sebuah opini yang tidak didukung data yang akurat.

Begitu pula dengan kepentingan ekonomi berupa iklan komersial yang ternyata hanya menjerumuskan konsumen demi kepentingan produsen pemilik modal. Memang juga tidak salah jika media massa menerima iklan sebagai sumber penghidupan mereka, namun sebagai manusia yang beretika tentu tetap ada pertimbangan untuk selektif terhadap iklan yang ditayangkan.

Belum lagi jika media hanya dimanfaatkan sebagai alat untuk manipulasi massa sebagaimana yang sering dilakukan seseorang untuk mendongkrak popularitas ataupun mendongkrak rating semata. Jika sudah seperti ini kita sebagai pengguna media massa harus dapat menyaring dan memanfaatkan media massa dengan sebaik-baiknya, tidak mudah terbujuk oleh dahsyatnya corong media, dan dapat melaksanakan kewajiban untuk meneruskan nilai-nilai positif kepada generasi muda.

No comments:

Post a Comment