Tuesday 23 September 2014

Mari Bicara

(gambar: bisnisukm.com)


Slogan yang sering kita dengar dari salah satu satu iklan bahan minuman yang menjadi judul artikel ini menjadi inspirasi saya untuk sedikit membahas tentang pentingnya komunikasi bagi manusia. Menurut caranya, komunikasi dapat diklasifikasikan menjadi komunikasi lisan dan tulisan. Komunikasi lisan adalah komunikasi dimana komunikator menyampaikan pesan secara langsung tanpa media tulisan atau teks, termasuk di dalamnya komunikasi tatap muka, via telepon, via web cam, wawancara, presentasi, dan teleconference. Sedangkan komunikasi tulisan adalah penyampaian pesan secara tertulis dari komunikator, termasuk di dalamnya surat menyurat, dokumentasi kegiatan secara tertulis, online chatting dan SMS.
Masing-masing cara mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing. Sebaiknya cara yang kita gunakan menyesuaikan dengan situasi dan kondisi saat komunikasi terjadi. Misalnya saat sambungan telepon yang kita gunakan tidak jelas, ada baiknya kita beralih pada SMS untuk menyampaikan maksud kita. Sebaliknya jika pesan yang akan kita sampaikan mengandung multi interpretasi jika disampaikan lewat bentuk tulisan, sebaiknya kita menggunakan media komunikasi lisan.
Begitu pentingnya fungsi komunikasi terutama dalam sebuah organisasi, maka setiap personil yang terlibat di dalamnya hendaknya mampu untuk berkomunikasi dengan baik. Bayangkan apabila saluran komunikasi dalam sebuah organisasi tidak berjalan dengan semestinya, maka yang terjadi adalah kesalahpahaman dan kegagalan dalam mencapai tujuan. Hambatan-hambatan dalam proses komunikasi tersebut dapat terjadi pada:
  1. Hambatan pada komunikator dan komunikan. Hambatan ini disebabkan oleh adanya perbedaan individu, perbedaan peran dan kedudukan organisasional, dan perbedaan budaya.
  2. Hambatan pada kode-kode yang digunakan. Setiap profesi memiliki istilah teknis yang berbeda, beberapa memiliki kesamaan istilah tetapi berbeda makna.
  3. Hambatan pada saluran komunikasi. Hambatan yang pada umumnya bersifat teknis.
  4. Hambatan situasi komunikasi. Hambatan ini berkaitan dengan suasana psikologis yang terjadi saat komunikasi berlangsung. Hambatan ini bisa berupa konflik, prasangka, ketegangan, kekakuan, dan kebosanan.
Di luar konteks organisasi, banyak konflik (baik individu maupun massa) terjadi karena kebuntuan komunikasi yang terjadi antara kedua belah pihak. Padahal jika hambatan-hambatan dalam komunikasi berhasil diatasi, akan dapat meminimalkan atau bahkan meredakan konflik atau kesalahpahaman yang terjadi. Tentunya komunikasi yang dilakukan harus efektif sesuai dengan situasi dan tujuan yang ingin dicapai. Jadi mari mencoba saling menghargai dengan berkomunikasi.

No comments:

Post a Comment