Monday 11 May 2015

Piplantri: Tradisi Yang Menghijaukan



Sebuah desa di India menanam 111 pohon saat bayi perempuan lahir.

India adalah  negara dimana melahirkan bayi perempuan masih dianggap menyusahkan karena sistem mas kawin. Mempunyai anak perempuan mengharuskan sebuah keluarga menyediakan banyak harta untuk menikahkannya kelak.

Untuk merubah persepsi merugikan terhadap anak perempuan, Piplantri, sebuah desa di India mempunyai tradisi untuk menanam 111 pohon sebagai perayaan saat seorang bayi perempuan lahir. Tanggung jawab untuk merawat pohon-pohon tersebut menjadi tanggung jawab komunal sampai bayi tersebut dewasa.

McKinley Corbrey dari Therindu.com menulis "Rata-rata ada 60 bayi perempuan lahir setiap tahunnya di sini" ungkap Shyam Sundar Paliwal, yang memunculkan inisiatif kebiasaan ini sebagai memori atas kematian anak perempuannya, Kiran, yang meninggal beberapa tahun lalu. Dengan kelahiran seorang bayi perempuan,sebidang lahan dengan kontribusi atas nama ayah si bayi akan berlangsung selama 20 tahun sebagai jaminan bagi si bayi sampai dia dewasa. "Orang tua bayi wajib menandatangani surat perjanjian yang berisi tidak akan menikahkan anak perempuannya sampai batas usia yang dilegalkan, menyekolahkannya secara rutin, dan merawat tanaman atas nama anaknya"

Inisiatif ini tidak hanya menjadi contoh bagaimana seharusnya memperlakukan wanita, tetapi juga sebagai penerapan pelestarian ruang terbuka hijau, menyediakan makanan, dan menggerakkan perekonomian. Mayoritas yang ditanam adalah pohon buah-buahan, semisal mangga. Di perjalanan waktu, penduduk desa mulai belajar menanam lidah buaya sebagai musuh alami hama di sela pepohonan. Ini menghasilkan peluang ekonomi baru bagi perempuan warga desa untuk belajar mengemas dan memasarkan lidah buaya.

Setelah berjalan selama 6 tahun, penduduk desa telah menanam tidak kurang dari 250 ribu pohon. Desa kecil Piplantri telah menjadi contoh revolusi hijau yang dahsyat dan memberdayakan. Semoga bisa menjadi contoh bagi siapapun yang cinta akan bumi.

sumber: ewao.com

No comments:

Post a Comment