Thursday 2 June 2016

Menangani Ketidakseimbangan Asam Lambung

 (foto: segiempat.com)

Problem pada pencernaan menjadi mayoritas alasan bagi seseorang untuk mengunjungi dokter, dan kebanyakan dari pasien mengeluhkan ketidakseimbangan asam lambung sebagai biang keladinya. Asam lambung yang tidak seimbang biasanya muncul dengan gejala rasa panas terbakar pada dada, meningkatnya frekuensi sendawa, mual setelah makan, dan perut yang terasa penuh (begah).

Kondisi ini biasanya disalahartikan sebagai asam lambung tinggi, yaitu kelebihan produksi asam di dalam lambung. Ini berarti bahwa ada kelebihan asam yang keluar dari lambung, oleh sebab itu perlu dihambat produksi dan alirannya. Jika merunut pada logika ini, maka penanganan yang diterapkan adalah dengan menggunakan ant-acids atau proton pumps inhibitor (PPIs), yang keduanya berfungsi sebagai penghambat produksi asam lambung.

Tentu, mengurangi produksi asam lambung dapat meredakan gejala yang muncul, namun sebenarnya tidak menyasar akar masalah yang sesungguhnya. Bahkan hal ini dapat memicu kebutuhan pola makan sehat yang berkaitan dengan pemenuhan nutrisi dan vitamin yang diperlukan untuk energi, sirkulai darah, dan sistem syaraf tubuh kita. Belum lagi masalah dengan perubahan bakteri alami pada usus, atau lebih tepatnya pH lingkungan hidup bakteri tersebut. Perubahan lingkungan ini dapat menyebabkan berkembangnya mikroorganisme tertentu yang merusak keseimbangan ekosistem usus secara keseluruhan. Dalam jangka panjang, hal ini akan berpengaruh pada sistem imunitas tubuh.

Ketidakseimbangan asam lambung biasanya terjadi saat lambung memproduksi terlalu banyak asam atau sebaliknya. Ini terjadi saat lower esophageal spnichter (LES) yang berfungsi sebagai pemisah antara lambung dan tenggorokan memerlukan sinyal asam untuk dapat menutup. Jika asam lambung kurang, LES tidak akan menutup sehingga asam lambung naik menuju tenggorokan akibat proses meremas dan melumat makanan oleh lambung.

Bagi anda yang mengalami ketidakseimbangan asam lambung, anda dapat mengatasinya dengan:

Modifikasi Gaya Hidup
  1. Konsumsilah cairan hanya yang berasal dari buah atau sayur segar ataupun air putih, hindari soft drink, alkohol, dan kopi;
  2. Rutin berolahraga beberapa kali dalam seminggu. Cara sederhananya, pastikan anda berjalan minimal 20 menit dalam sehari. Kelebihan berat badan berhubungan juga dengan ketidakseimbangan asam lambung;
  3. Hindari berbaring setelah makan, posisi ini mengakibatkan asam lambung dapat melewati LES dengan mudah;
  4. Gunakan metode manajemen stress yang tepat, bernafas dalam ataupun meditasi karena stress bisa menyebabkan masalah pada pencernaan terutama lambung;
  5. Kunyah makanan dengan pelan hingga benar-benar lumat, dengan memperlambat transit makanan, lambung jadi punya kesempatan memproduksi asam untuk melumat makanan berikutnya;
  6. Hindari obat-obatan yang tidak perlu karena dapat mempengaruhi kemampuan LES untuk menutup dengan benar.
Diet
  1. Tingkatkan konsumsi sayuran hijau seperti kale dan bayam yang menyehatkan lambung;
  2. Hindari makanan tertentu seperti coklat, mint, tomat, bawang merah, bawang putih, rempah pedas (seperti ombok dan merica);
  3. Batasi makanan berlemak agar lambung cepat memproses makanan;
  4. Tambahkan seikit cuka apel atau perasan jeruk nipis pada makanan untuk memberikan sinyal pada LES.
Seain itu ada banyak tanaman obat/herbal yang dapat digunakan untuk memperbaiki produksi dan aliran asam lambung, termasuk juga sayur yang mempunyai rasa pahit. Dengan mengkonsumsinya, tubuh akan mensekresi asam lambung dan memberi sinyal LES untuk menutup.  Jika Anda memilih untuk menggunakan ramuan ini, yang terbaik adalah untuk mengkonsumsinya sebagai seduhan sebelum makan. Ini akan memberikan sistem pencernaan kesempatan untuk mengeluarkan cairan yang dibutuhkan sebelum makanan dicerna.
 
sumber:theheartysoul.com

No comments:

Post a Comment