Tuesday 25 November 2014

Mengelola Marah Dengan Sehat

(foto: linkedin.com)

Marah adalah sifat yang manusiawi. Sebagai manusia tentu kita pernah merasakan marah.Namun bagaimana cara mengelola kemarahan itu adalah yang membedakan masing-masing kita. 
Sebenarnya apa yang terjadi pada tubuh saat kita marah?
Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat kita marah terjadi peningkatan denyut jantung, tekanan darah, dan produksi testosteron. Kortisol (hormon stress) menurun dan terjadi peningkatan aktivitas otak kiri secara ekstrim sehingga mengakibatkan ketidakseimbangan kerja otak.
Secara logika, saat otak kita tidak seimbang maka segala tindakan yang kita lakukan cenderung berdasar impuls tanpa melewati pertimbangan yang matang. Oleh karena itu disarankan agar kita lebih pasif dengan tidak melontarkan ucapan atau melakukan tindakan yang mungkin akan kita sesali kemudian.
Ada beberapa hal yang sebaiknya kita hindari saat dalam keadaan marah, yaitu:
  1. Berdebat. Berdebat saat marah (apalagi dengan orang yang membuat kita marah) hanya akan membuat kita melontarkan kata-kata negatif yang tidak dapat ditarik kembali.
  2. Mengambil keputusan. Keputusan yang diambil saat marah tidak didasari oleh pertimbangan yang matang karena ketidakseimbangan kerja otak. Daripada menimbulkan akibat yang tidak diinginkan di kemudian hari, hindari mengambil keputusan saat marah.
  3. Melampiaskan kepada orang lain. Jangan menyebarkan mood negatif kita dengan melampiaskan kemarahan kepada orang lain. Ini hanya akan membuat anda dijauhi dan akan membuat rasa marah semakin menjadi.
  4. Pengumuman di media sosial. Beberapa orang akan lega ketika bisa meluapkan kemarahan di media sosial, namun apakan itu dapat menyelesaikan penyebab marah? tentu tidak. Membuat pengumuman di media sosial hanya akan menarik orang-orang 'kepo' yang tidak benar-benar bersimpati pada masalah kita.
  5. Curhat ke semua orang. Saat marah atau tertimpa masalah, kita merasa seolah-olah menjadi orang yang termalang di dunia. Ini akan mendorong kita untuk bercerita kepada orang lain agar dapat meringankan beban perasaan. Bila pada orang yang tepat, hasilnya tentu dapat melepaskan energi kemarahan kita bahkan hanya dengan mendengarkan tanpa memberi komentar atau saran. Namun bila ke sembarang orang, malah akan membuat orang tidak bersimpati dan mengasihani kita hingga membuat kita semakin terpuruk.
  6. Mengemudi. Mengemudi adalah salah satu ketrampilan yang membutuhkan koordinasi otak yang maksimal, oleh karena itu mengemudi saat sedang marah akan sangat berbahaya bagi diri sendiri dan pengguna jalan lain.
  7. Minum akohol. Bagi sebagian orang, melampiaskan dan kemarahan dengan minum minuman beralkohol dapat membawa perasaan melayang dan bebas yang dapat meringankan pikiran untuk sementara, namun efek lain yang timbul bisa sangat merusak terutama dari kesehatan fisik dan hubungan dengan orang lain.
  8. Berbelanja tanpa kontrol. Perasaan senang yang didapat saat berbelanja bisa berakibat buruk jika kita melakukannya dalam kondisi marah. Pengeluaran yang terjadi karena impuls tidak dapat dipertanggungjawabkan penggunaannya.
Sebagai alternatif mengelola rasa marah dengan sehat, anda dapat mencoba untuk:
  1. Relaksasi. Relaksasi mempunyai manfaat yang besar bagi keseimbangan fisik dan mental kita. Dalam bentuk apapun (yoga, meditasi, latihan pernapasan), relaksasi dapat menurunkan denyut jantung, menurunkan tekanan darah, dan menormalkan hormon-hormon dalam tubuh yang merupakan anti reaksi tubuh terhadap rasa marah.
  2. Belajar memafkan. Memaafkan apapun yang membuat kita marah bagaikan membuka pintu untuk membebaskan seseorang, dan menyadari bahwa kamu adalah tawanan yang sebenarnya.
  3. Menghindari stress. Mayoritas stress berasal dari pikiran. Jika kita bisa mengontrol otak untuk tidak berpikir tentang hal-hal yang membuat kita marah, terancam, takut, gelisah, dan hal negatif lainnya maka kita bisa lebih mudah memegang kendali atas diri kita sendiri.
  4. Mengubah pola pikir. Tentu tidak dalam jangka pendek, perlu waktu untuk dapat melatih pikiran kita menjadi orang yang positif, namun dengan giat berlatih setiap saat, kita akan dapat memetik hasilnya berupa ketenangan hati dalam menjalani hidup.

No comments:

Post a Comment