Sunday 11 May 2014

Hidup Dengan Prasangka

Prasangka merupakan anggapan/dugaan individu/kelompok sebelum mengetahui fakta yang sebenarnya. Prasangka bisa saja berkonotasi baik maupun buruk. Dalam bahasa yang lebih populer berprasangka baik sering disebut positif thinking dan berprasangka buruk disebut negative thinking.
Ada sebuah ilustrasi kejadian yang bisa mencerminkan betapa sebagian besar manusia remaja dan dewasa hidup dengan prasangka buruk.
Suatu pagi, saat saya sedang mengantarkan anak saya berangkat sekolah, saya melewati jalan kecil yang cenderung sepi di sebelah makam Sisir. Walaupun dapat dikatakan sepi, beberapa anak sekolah lebih suka melewati jalan itu untuk menuju ke sekolah mereka karena kondisi jalan yang aman dari hiruk pikuk lalu lintas. Pagi di jalan itu hanya ada saya bersama Rino (anak saya) yang naik sepeda motor, dua siswi sekira kelas 2 SD, dan dua siswi sekira kelas 3 SMP. Hampir sampai di ujung jalan, muncullah Markeso (orang dengan gangguan mental yang menghuni makam Sisir) dari arah depan kami.
Lalu apa yang terjadi?
Kedua siswi SMP yang berjalan paling depan lari berbalik arah, rela menempuh jalan memutar yang lebih jauh hampir satu kilometer.
Kedua siswi SD yang berada di tengah tetap berjalan dengan santai.
Saya dan Rino yang berada agak jauh di belakang juga tetap menempuh jalan semula (bukan karena tidak takut berpapasan dengan Markeso, tetapi karena kami naik motor he2).
Kedua siswi yang berlari tunggang langgang memutar arah ternyata sia-sia, karena saat berpapasan dengan Markeso toh dia tidak mengganggu kami yang berpapasan dengannya, dia hanya ingin menuju makam tempat dia tinggal selama ini.
Dari sini bisa kita ambil pelajaran bahwa seringkali berprasangka buruk tidak membawa manfaat baik bagi kita. Kita akan hidup bersama prasangka-prasangka buruk yang kita ciptakan sendiri dan tersiksa karenanya, dan dalam jangka waktu lama, energi negatif ini akan menarik lebih banyak peristiwa buruk dalam hidup kita.
So, be positive, and be alive... :-)
(repost catatan di Facebook Galuh Wulandari, 11 April 2014)


No comments:

Post a Comment